Netizen Terus Bongkar Kelakuan Petugas Bea Cukai yang Brengsek
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 11 April 2023 09:05 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Belakangan ini Bea Cukai sedang kewalahan.
Karena banyak sekali warga yang menyebarkan cerita-cerita yang menunjukkan betapa tak profesionalnya cara kerja petugas Bea Cukai kita di medsos.
Yang terbaru, yang viral ada video yang menampilkan adegan seorang warga negara asing yang tak bisa mengambil alat kesehatan di kantor Bea Cukai Ngurah Rai.
Baca Juga: Kementerian Kominfo Luncurkan Buku Elektronik ASEANpedia
Padahal alat bantu buang air kecil itu sangat dibutuhkan kawannya yang kelihatan tak sehat dan datang ke kantor Bea Cukai dengan menggunakan kursi roda.
Kesannya petugas Bea Cukai ini mempersulit pengambilan alat yang sebenarnya sangat diperlukan. Para netizen pun bereaksi. Kritik bermunculan.
Bahkan ada netizen yang menulis. “Mungkin motto Bea Cukai kalau bisa dipersulit kenapa harus dipermudah?”.
Belakangan memang ada penjelasan dari Tim Humas Bea Cukai. Mereka bilang, mereka hanya menjalankan tugas. Alat kesehatan dari luar negeri semacam itu harus diawasi secara ketat dan harus punya izin khusus.
Baca Juga: 4 Fakta Menarik Es Krim Rasa Indomie Goreng, Viral Hingga Dikira Prank April Mop
Yang bikin peraturan bukan Bea Cukai, tapi kementerian Kesehatan. Tapi kabarnya, kasus ini sudah berakhir dengan baik. Wisatawan asing sudah memperoleh izin menggunakan alatnya di Indonesia.
Tapi rasanya ada satu hal penting dari cerita ini. Netizen ternyata langsung menyalahkan Bea Cukai. Dan itu tampaknya terjadi karena image Bea Cukai akhir-akhir ini memburuk.
Masyarakat yang mungkin sudah lama kesal dengan pengalaman dengan Bea Cukai, sekarang punya medsos untuk menyampaikan uneg-uneg mereka.
Keramaian soal bea Cukai ini dimulai pertengahan Maret lalu. Ketika itu seorang netizen, Fatimah Zahratunnisa menulis tweet yang mengeluhkan kelakuan petugas bea cukai.
Baca Juga: Hindari Macet, Erick Thohir Sarankan Pemudik Gunakan Pesawat dan Kereta Api
Dia bercerita pernah memenangkan kompetisi bernyanyi di Jepang, tahun 2015. Dapat juara 1, Fatimah hanya memperoleh piala besar.
Tapi karena ukurannya, piala itu dikirim dengan kurir pengiriman dan bukan pulang bersamanya. Jadi tidak dibawa pulang sama dia.
Sesampainya di Indonesia, piala Fatimah tertahan di bea cukai dengan tagihan mencapai 4 juta rupiah. Tentu saja Fatimah keberatan. Masak sih piala disamakan dengan barang dagangan?
Karena itulah dia mengajukan keberatan ke Kantor Bea Cukai agar bisa mengambil pialanya. Ternyata di sana dia malah dipermainkan. Dia misalnya disuruh bernyanyi. Begitu saja ada petugas bea cukai yang memalaknya.
Baca Juga: Viral, Es Krim Rasa Indomie Goreng: Berikut Harga dan Tempat Jualnya, Berani Cicipin Rasanya
Si petugas itu bilang, “Kamu ada uang berapa sekarang? Bisa bayar berapa?" Jadi memang terkesan sangat tidak sopan.
Sesudah Fatimah ada pula cerita Alissa Wahid. Alissa ini kan putri sulung mantan presiden kita, Gus Dur. Jadi cuitannya pun langsung menggema. Dia bercerita tentang pengalamannya pulang dari Taiwan.
Nah petugas Bea Cukai tidak mengenali dia ternyata. Gara-gara itu Alissa pun mengalami perlakuan yang tak menyenangkan. Kopernya diobrak-abrik.
Gaya bicara si petugas pun intimidatif. Dengan nada curiga, si petugas bertanya, memang di Taiwan dia bekerja sebagai apa, berapa gajinya?
Baca Juga: Sinopsis dan Jadwal Tayang Film Terbaru Jackie Chan, Ride On di Bioskop XXI Kawasan Kota Jakarta
Alissa sengaja tidak menjelaskan siapa dia sebenarnya. Dia ingin menyaksikan sendiri kelakuan petugas bea cukai yang selama ini cuma didengarnya dari satu cerita orang.
Sesudah itu ada pula seorang tenaga kerja wanita bernama Yuni yang bekerja di Hongkong. Dia cerita bahwa gamis yang dibelinya kena pajak tinggi oleh petugas bea cukai.
Padahal gamisnya itu berharga cuma Rp 200 ribu kena pajaknya sampai Rp 9 juta. Dia merekam percakapan lewat telepon yang dia lakukan dengan petugas Bea Cukai.
Ada pula cerita dari tokoh marketing Indonesia, Rhenald Kasali. Dia bilang setiap kali dia pulang dari luar negeri, hatinya berdebar-debar ketika barang-barangnya akan diperiksa Bea Cukai.
Baca Juga: Ganggu Pasokan Barang, APINDO Sarankan Untuk Evaluasi Aturan Pembatasan Angkutan Logistik
Yang lebih mengesalkan lagi, sikap petugas bea cukai itu sangat tak sopan. Barang-barang si penumpang diacak-acak. Obat yang dibawa Rhenald, dibuka satu per satu, bahkan tanpa sarung tangan. Sangat tidak higienis, kata Rhenald.
Cerita menjadi semakin seru ketika di media sosial muncul sebuah surat terbuka yang mengatasnamakan Pegawai Bea Cukai Milenial Kualanamu, Sumatera Utara.
Si penulis membongkar beragam modus kejahatan yang dilakukan oknum pejabat bea cukai dari berbagai level, khususnya selama periode Januari-Desember 2022.
Si penulis menyatakan telah terjadi pelanggaran secara terstruktur, sistematis dan masif bukan saja di Kualanamu tapi juga oleh direktorat Bea Cukai di seluruh Indonesia.
Baca Juga: HOT, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina BERCERAI, Jika Saja Hal Ini Sampai Terjadi
Penyelewengan petugas Bea Cukai ini terjadi di hampir semua tempat keluar masuk penumpang dari luar negeri, baik yang melalui jalur darat maupun jalur laut. Satu per satu kisah itu muncul di media sosial.
Image Bea Cukai pun memburuk. Apalagi kemudian terdengar berita tentang sikap para petugas Bea Cukai di Bandara Soekarno Hatta yang tersinggung dengan kritikan seorang netizen bernama Tio Aryo di media sosial.
Ini gara-gara Tio meminta warganet untuk menguliti harta kekayaan para pejabat Bea Cukai. Tio juga mengkritik para pejabat Bea Cukai yang mendapatkan bonus besar padahal targetnya kecil.
Tak lama setelah itu, di WA Tio berdatangan ancaman dari orang-orang yang mengaku sebagai petugas Bea Cukai. Mereka bilang mereka keberatan dengan pernyataan Tio.
Baca Juga: Sedih, Kedua Orangtua Agnes Gracia Ternyata Sakit Berat, Terkena Stroke hingga Kanker Paru Stadium 4
Tidak gentar dengan gertakan itu, Tio membagikan tangkapan layar instagram yang memperlihatkan ancaman itu melalui akun @PartaiSocmed.
Bukan sekedar ancaman, ternyata para pegawai tersebut beramai-ramai mendatangi rumah Tio. Foto mereka berkumpul di depan rumah Tio juga menyebar melalui media sosial. Jadi bukan saja kerja mereka tidak profesional ya, gayanya pun seperti preman.
Kemenkeu nampaknya memang harus kerja keras hari-hari ini. Bahkan Menkeu Sri Mulyani pun terpaksa turun tangan. Dia mengaku langsung kena sentil Presiden Jokowi.
Sri bilang, Presiden minta agar ada perbaikan layanan dan sikap para petugas Bea Cukai. Sri juga minta agar petugas pajak jangan suka membongkar dan mengaduk-aduk koper penumpang kalau tidak perlu.
Petugas bea cukai harus sadar. Dunia itu sudah berubah.
Cuma bermodalkan kamera, para netizen sudah bisa menjadi seperti wartawan yang mengabarkan ketidakberesan pada masyarakat luas. Jadi, hati-hati ya.***