DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Prabowo: Situasi Politik Jelang Pilpres 2024 Sarat Pengkhianatan

image
Prabowo Subianto saat menyampaikan pidato politiknya dalam acara Deklarasi Partai Gelora Indonesia Mendukung Prabowo Subianto sebagai Bakal Calon Presiden RI 2024–2029 di Jakarta, Sabtu 2 September 2023.

 

ORBITINDONESIA.COM - Bakal calon presiden usungan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto mengatakan situasi politik Tanah Air menjelang Pilpres 2024 sekarang ini sarat aroma pengkhianatan.

"Tadinya, saya ditentang untuk bergabung oleh pengikut-pengikut saya sendiri. Saya dituduh pengkhianat. Akhir-akhir ini memang sarat aroma-aroma pengkhianatan," kata Prabowo Subianto dalam pidato politiknya pada deklarasi dukungan Partai Gelora kepadanya di Jakarta, Sabtu 2 September 2023.

Pernyataannya itu tidak ditujukan kepada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang memutuskan hengkang dari KIM dan memilih beralih ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan.

Baca Juga: RESMI! Partai Gelora Beri Dukungan kepada Prabowo Subianto

Prabowo menyampaikan hal itu saat menceritakan momentum dia bergabung ke Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf AMin, di mana Jokowi menjadi rivalnya Pilpres 2014 dan Pilpres 2019.

Prabowo mengatakan bahwa dia terus menjelaskan kepada pendukungnya alasannya masuk ke pemerintahan Jokowi sebagai menteri pertahanan.

"Saya harus menjelaskan, lama-lama mereka paham. Semakin Indonesia tidak bersatu, semakin kekuatan dunia ini senang," katanya.

Dia juga menegaskan tidak masalah jika ada orang membohongi atau berkhianat kepadanya.

"Boleh Prabowo dibohongi, boleh Prabowo dikhianati, asal jangan Prabowo bohong dan berkhianat," ujarnya.

“Sejarah mencatat siapa yang ada di atas jalan yang benar, siapa yang berkhianat kepada bangsa dan negara," katanya. ***

Berita Terkait