Ketika Ketatanegaraan Asli Indonesia Dihilangkan Dari Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 28 Mei 2023 03:05 WIB
Oleh: Ir. Prihandoyo Kuswanto, Ketua Pusat Study Kajian Rumah Pancasila.
Salah satu cara untuk menghancurkan sebuah bangsa adalah kacaukan sejarah bangsanya , kaburkan jatidiri bangsanya .
Amandemen UUD 1945 adalah perang asimetris yang tidak ditangkap sebagai sebuah penghancuran terhadap bangsa Indonesia. Mereka yang mengaku-ngaku Nasionalis justru bertindak sebagai agen-agen pengkhianat bangsa .
Perubahan dan pelemahan terhadap generasi muda agar tidak lagi mengenal sejarah bangsanya terus dilakukan.
Baca Juga: Gara gara Johnny G Plate, Kondisi Backbone Arsitektur IT Indonesia Sangat Menyedihkan
Survei terbaru Setara Institute dan Forum on Indonesian Development (INFID) mencatat 83,3 persen siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) menganggap Pancasila bukan ideologi permanen dan bisa diganti.
Inilah yang diinginkan pihak-pihak asing terhadap bangsa Indonesia.
Pancasila yang merupakan ideologi negara masih terus dipertentangkan. Bahkan Rocky Gerung dengan seenaknya mempertentangkan sila-sila Pancasila, bahkan sila ke-5 kata Rocky Gerung bisa diganti liberal atau sosialis.
Bahkan Kalau UUD 1945 bisa diganti dengan UUD 2002, maka Pancasila juga bisa diganti. Pernyataan Rocky Gerung ini buat kaum milenial akan ditelan mentah-mentah, tetapi buat kami di Rumah Pancasila kengawuran Rocky Gerung dengan kedunguannya perlu diluruskan.