DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Agus Zaini: Menanti Jurus Pamungkas SBY

image
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat SBY, menyikapi manuver Anies, Nasdem dan Cak Imin.

Oleh: Agus Zaini, Co-Founder Cakra Manggilingan Institute

"Politik bukan seni tentang kemungkinan, melainkan pilihan antara malapetaka dan hal tidak menyenangkan.
Politics is not the art of the possible. It consists in choosing between the disastrous and the unpalatable.
? John Kenneth Galbraith (1908-2006)

ORBITINDONESIA.COM - Di penghujung bulan Agustus, panggung politik nasional diguncang oleh Cak Imin. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa ini sukses menunjukkan kelasnya.

Walaupun bertubuh "mungil" tapi jangan remehkan tokoh politik yang satu ini. Mungkin begitu pesan yang ingin disampaikan Cak Imin sapaan akrab untuk Abdul Muhaimin Iskandar aka Gus AMI, Ketua Umum PKB sejak 2005 silam.

Baca Juga: PRAKTIS, Contoh Naskah Amanat Pembina Upacara Hari Senin Tema Bhinneka Tunggal Ika Untuk Guru SMP dan MTs

Di tengah kesenyapan politik pasca hingar bingar deklarasi Koalisi Partai pengusung Prabowo 13 Agustus yang lalu, tiba-tiba pada tanggal 31 Agustus, dari markas Partai Nasdem, Surya Paloh mengumumkan keputusan politiknya, telah lahir pasangan capres-cawapres 2024, yaitu Anies Baswedan dengan Abdul Muhaimin Iskandar.

Sontak publik pemerhati dunia politik geger. Bagaimana tidak, kabar akan digelar deklarasi pasangan Anies-AHY sebagai capres-cawapres sudah santer terdengar.

Tinggal menentukan tanggal yang tepat, maka Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) yang terdiri dari Partai Nasdem, PKS dan Partai Demokrat resmi memiliki pasangan bakal capres-cawapres.

Rencana itu kini lenyap dihempas kehadiran sosok baru di lingkaran KPP. Cak Imin berhasil membuyarkan mimpi indah SBY dan anaknya, AHY.

Bisa jadi SBY, Presiden ke-6 Republik Indonesia, sebagai ayah dari AHY merasa wajib turun gunung untuk merespon sikap mitra koalisinya.

Halaman:
1
2
3
4

Berita Terkait