Mewaspadai Proses Penuaan dan Volume Otak Mengecil atau Atrofi Cerebri
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 25 Juli 2022 07:31 WIB
ORBITINDONESIA - Dengan bertambahnya usia, kita harus lebih hati-hati menjaga kesehatan. Proses penuaan bisa membuat volume otak mengecil, karena sebagian selnya akan mati atau mulai mengalami kerusakan.
Beberapa kebiasaan buruk bisa membuat proses penuaan tersebut terjadi lebih cepat, sehingga volume otak mengecil atau menyusut sejak usia masih muda.
Dalam kaitan proses penuaan dan volume otak mengecil ini, ada hal-hal sepele yang sering diabaikan. Misalnya, kebiasaan tidak sarapan. Ini rupanya sangat berpengaruh terhadap fungsi otak.
Begitu juga dengan kebiasaan-kebiasaan yang kadang tidak terlalu diperhatikan, mulai dari kurang tidur hingga jarang bicara. Selengkapnya, kebiasaan-kebiasaan buruk yang membuat volume otak menyusut adalah sebagai berikut, seperti dikutip dari Healthmad.
1) Tidak Sarapan
Sarapan di pagi hari penting untuk menjaga kadar gula darah, yang dibutuhkan agar otak bisa bekerja dengan baik. Kadar gula yang terlalu rendah bisa membuat otak kurang nutrisi lalu lama-kelamaan volumenya akan menyusut.
2) Galak
Emosi yang meledak-ledak karena terlalu mudah bereaksi bisa membuat pembuluh darah mengalami pengerasan. Jika pengerasan itu terjadi di pembuluh darah otak, maka kemampuannya akan menurun dan lama-kelamaan ukuran otak juga mengecil.
Baca Juga: Hasil Liga 1: Sani Rizky Gagalkan Kemenangan Persib Bandung
3) Merokok
Beberapa jenis penyakit degeneratif atau penyakit yang disebabkan oleh proses penuaan bisa dipercepat oleh racun-racun di dalam asap rokok. Alzheimer atau salah satu jenis kepikunan merupakan satu di antaranya.
4) Terlalu banyak gula
Otak bisa menyusut karena kekurangan gula saat tidak sarapan. Sebaliknya, terlalu banyak gula di dalam darah juga mempengaruhi penyerapan protein sehingga pertumbuhan otak terhambat.
5) Polusi udara
Untuk bisa bekerja dengan optimal, otak butuh suplai oksigen yang cukup dari udara pernapasan. Polusi udara terutama gas karbon monoksida bisa membajak fungsi sel-sel darah merah dalam mendistribusikan oksigen, sehingga fungsi otak mengalami gangguan.
Baca Juga: Yang Tersembunyi di Bulan Suro, yang Dianggap Keramat dan Sakral
6) Kurang tidur
Otak juga butuh istirahat, karena itu kualitas tidur benar-benar sangat mempengaruhi fungsi otak. Kurang tidur bisa membuat sel-sel otak lebih cepat mengalami kerusakan.
7) Tidur dengan kepala ditutup bantal
Menutupi kepala dengan bantal saat tidur berarti menghalangi pertukaran udara, sehingga gas buang karbon dioksida terhirup kembali ke paru-paru. Ruangan untuk menampung oksigen akhirnya berkurang, sehingga tidak bisa didistribusikan dengan maksimal ke otak.
8) Berpikir keras saat sedang tidak sehat
Selain saat tidur, otak juga perlu diistirahatkan saat tubuh sedang sakit. Memaksakan diri untuk berpikir keras saat sakit akan membuat otak bekerja makin tidak efisien dan akhirnya cepat rusak.
Baca Juga: Hasil Liga 1: Borneo FC Kalahkan Arema FC di Stadion Segiri
9) Jarang bicara
Percakapan yang cerdas dan berbobot sangat membantu perkembangan otak. Jika jarang digunakan untuk berdiskusi dan saling bertukar pikiran, maka otak akan tumpul dan sel-sel di dalamnya tidak berkembang.
10) Kurang dirangsang
Seperti kata pepatah, otak ibarat pisau yang harus diasah terus menerus, agar tidak tumpul. Menghafal kan sesuatu yang bermanfaat, membaca buku, belajar dan mempelajari hal baru.
Juga mengajar, Aktif di Yayasan atau perkumpulan dll merupakan beberapa contoh rangsangan untuk menjaga otak tetap tajam, sehingga lebih awet sampai lanjut usia.
Mari hindari pengecilan volume otak, karena jika sampai terjadi dapat menyebabkan kita pelupa (Alzheimer) atau bahkan koma. Semoga bermanfaat. ***