Inilah Fakta Terkait Penyakit Rabies yang Fatal Bagi Manusia, Simak Gejala dan Cara Penanganannya
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 17 Juni 2023 11:14 WIB
ORBITINDONESIA.COM – Baru-baru ini beredar sebuah video menyayat hati yang memperlihatkan seorang anak perempuan yang terinfeksi Rabies di Bali.
Dalam video tersebut terlihat seorang anak perempuan ditemani kedua orang tuanya tengah menjalani penanganan akibat rabies di sebuah rumah sakit.
Sang anak yang didug sudah terinfeksi rabies tersebut nampak kejang usai mencoba meminum segelas air, lalu terus meronta-ronta kesakitan.
Baca Juga: Bung Karno Ternyata Pernah Dianggap Sebagai Dukun Penyembuh Penyakit
Dari informasi yang beredar, diketahui anak tersebut merupakan warga Kabupaten Buleleng, Bali yang terinfeksi rabies setelah digigit anjing peliharaannya sendiri.
Sayangnya anak tersebut kini telah meninggal setelah dimasukkan ke ruang isolasi akibat kesadarannya yang terus menurun akibat infeksi rabies tersebut.
Perlu kamu ketahui bahwa, rabies adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus rabies.
Baca Juga: Menyebabkan Kematian, Apakah Penyakit Rabies pada Manusia Bisa Sembuh, Lakukan Ini Jika Kamu Terinfeksi
Virus ini menyerang sistem saraf pusat, termasuk otak, dan dapat menyebabkan infeksi yang fatal pada manusia dan hewan.
Penyakit rabies ini biasanya ditularkan melalui gigitan atau luka yang terkontaminasi dengan air liur hewan yang terinfeksi.
Gejala awal rabies pada manusia pun sangat mungkin termasuk demam, sakit kepala, dan ketidaknyamanan pada sebagian besar anggota tubuh pada umumnya.
Baca Juga: Hari Sklerosis Ganda Sedunia: Kamu Perlu Diagnosa Penyakit Sejak Dini dan Cara Pengobatannya
Gejala rabies pada manusia dapat bervariasi tergantung pada tahap infeksi, biasanya terdapat dua tahap utama dalam perkembangan gejala rabies:
1. Tahap prodromal: Tahap ini biasanya berlangsung selama 2 hingga 10 hari setelah terinfeksi. Gejalanya mirip dengan flu biasa dan mungkin termasuk:
- Demam
- Sakit kepala
- Kelelahan dan kelemahan umum
- Ketidaknyamanan atau gatal pada area gigitan
Baca Juga: Mengenal Sejarah dan Tujuan Hari Sklerosis Ganda Sedunia: Tingkatkan Kesadaran Penyakit yang Serang Saraf Otak
- Nyeri otot dan nyeri tubuh
- Gangguan pencernaan seperti mual, muntah, dan diare
- Gangguan tidur
- Kehilangan nafsu makan
2. Tahap neurologis: Tahap ini terjadi setelah tahap prodromal dan biasanya berlangsung selama 2 hingga 7 hari. Gejala neurologis yang khas muncul pada tahap ini, termasuk:
- Kecemasan dan kegelisahan yang ekstrem
- Kesulitan menelan air (hidrofobia) atau ketakutan terhadap cairan
Baca Juga: NGERI! Kasus Penyakit Menular Sifilis di Yogyakarta Tahun 2023 Meningkat 60 Persen, Begini Gejalanya
- Kekakuan otot dan nyeri pada area gigitan
- Kejang-kejang
- Gangguan koordinasi dan gangguan gerakan
- Gangguan bicara dan suara serak
- Gangguan mental, termasuk kebingungan dan delirium
- Halusinasi dan perilaku agresif
- Koma
Setelah tahap neurologis, biasanya terjadi penurunan kesadaran dan kelumpuhan yang semakin memburuk, yang pada akhirnya berujung pada kematian.
Baca Juga: Kamu Penderita Asam Urat, Jangan Sepelekan 4 Menu Sarapan Ini Agar Penyakit Tak Kambuh
Penting untuk diingat bahwa gejala rabies tidak selalu berlangsung dengan cara yang konsisten pada setiap individu.
Beberapa gejala mungkin tidak muncul atau muncul dengan intensitas yang berbeda pada setiap kasus.
Jika ada kekhawatiran mengenai paparan terhadap rabies, segera berkonsultasi dengan profesional medis untuk evaluasi dan tindakan yang tepat.
Baca Juga: Duh, Penyakit Kelamin Sifilis Meningkat di Indonesia, Ini Penyebabnya
Pencegahan rabies bisa dilakukan dengan cara melibatkan vaksinasi hewan peliharaan seperti anjing dan kucing.
Serta tindakan pencegahan seperti menghindari kontak dengan hewan liar atau yang terinfeksi.
Jika seseorang digigit oleh hewan yang diduga terinfeksi rabies, segera mencuci luka dengan sabun dan air.
Baca Juga: Dokter Terawan Tentang Kolesterol, Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Dan segera berkonsultasi dengan profesional medis untuk mendapatkan perawatan yang tepat, termasuk vaksinasi pasca-paparan.
Rabies merupakan penyakit yang serius, namun dapat dicegah dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat dan perawatan medis yang cepat setelah paparan.
Meski demikian, tidak ada pengobatan yang efektif untuk rabies setelah gejala muncul.
Rabies adalah penyakit yang sangat fatal dan jarang ada yang berhasil sembuh setelah gejala timbul.
Baca Juga: Waspada, Penyakit yang Selalu Menghantui Ketika Cuaca Panas melanda Indonesia
Oleh karena itu, pencegahan merupakan hal yang sangat penting dalam mengatasi rabies.
Jika seseorang dicurigai terpapar rabies, langkah-langkah berikut ini harus segera diambil:
1. Pencucian luka:
Jika terjadi gigitan hewan yang dicurigai terinfeksi rabies, segera cuci luka dengan sabun dan air selama sekitar 15 menit untuk membantu menghilangkan virus dari luka.
Baca Juga: Inilah 3 Penyakit yang Sering Dikeluhkan Ketika Lebaran Idul Fitri, Waspadai Makanan Ini
2. Perawatan medis segera:
Setelah terpapar, penting untuk segera mencari perawatan medis profesional.
Dokter akan membersihkan luka dengan hati-hati, memberikan vaksinasi rabies, dan mungkin memberikan imunoglobulin rabies (antibodi spesifik) untuk membantu melawan infeksi.
3. Vaksinasi rabies:
Vaksinasi rabies merupakan langkah penting dalam pencegahan dan pengobatan awal rabies.
Baca Juga: VIRAL, Ibu Ini Curhat Bayinya Takut Kena Penyakit karena Dipegang dan Dicium Orang ketika Lebaran, Waduh...
Vaksinasi rabies yang diberikan setelah paparan (vaksinasi pasca-paparan) melibatkan serangkaian suntikan vaksin selama periode waktu tertentu untuk merangsang sistem kekebalan tubuh dan membantu melawan virus rabies.
Penting untuk dicatat bahwa vaksinasi rabies dan perawatan medis segera setelah paparan sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Namun, setelah gejala rabies muncul, penyakit ini cenderung fatal.
Untuk pencegahan rabies, vaksinasi hewan peliharaan seperti anjing dan kucing, serta menghindari kontak dengan hewan liar atau yang terinfeksi sangat penting.
Jika Anda mencurigai adanya risiko rabies, segera konsultasikan dengan profesional medis untuk mendapatkan nasihat dan perawatan yang tepat.***
Kamu bisa mendapatkan beragam informasi dan artikel lainnya dari OrbitIndonesia.com di Google News.