Gempa Turki dan Suriah Terparah Sejak 1999, AS Siap Kirim Bantuan
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 06 Februari 2023 20:19 WIB
ORBITINDONESIA - Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan 45 negara telah menawarkan untuk membantu upaya pencarian dan penyelamatan korban gempa Turki dan Suriah. Termasuk Amerika Serikat (AS).
Pemerintah AS menyatakan sangat prihatin tentang gempa Turki dan Suriah yang terjadi Senin, 6 Februari 2023 tersebut.
"AS terus mengikuti peristiwa (gempa Turki dan Suriah) dengan cermat," kata penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan di Twitter.
Baca Juga: Alhamdulillah, KBRI Ankara Klaim Tidak Ada Korban WNI dari Gempa Turki Magnitudo7,4
"Kami siap memberikan bantuan apa pun dan semua yang dibutuhkan," sambungnya.
Survei Geologi AS mengatakan gempa bumi tersebut terjadi di kedalaman 17,9 km. Ini melaporkan serangkaian gempa bumi, salah satunya berkekuatan 6,7.
Wilayah ini melintasi garis patahan seismik.
"Kombinasi kekuatan besar dan kedalaman yang dangkal membuat gempa ini sangat merusak," kata Mohammad Kashani, Associate Professor Teknik Struktural dan Gempa di University of Southampton dilansir dari Reuters.
Baca Juga: Kesaksian Korban Gempa Turki dan Suriah 6 Februari 2023: Hari Ini Seperti Kiamat
Itu adalah gempa paling parah di Turki sejak 1999, ketika salah satu gempa berkekuatan serupa menghancurkan Izmit dan wilayah Laut Marmara timur yang berpenduduk padat di dekat Istanbul, menewaskan lebih dari 17.000 orang.
Getaran dirasakan di ibu kota Turki, Ankara, 460 km (286 mil) barat laut pusat gempa, dan hingga Siprus.***