Bukan Perampok Rudin di Blitar, Ini Sosok Samanhudi yang Bergelar Pahlawan Nasional dan Pendiri SDI
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 28 Januari 2023 16:38 WIB
ORBITINDONESIA - KH Samanhudi merupakan salah satu tokoh sekaligus Pahlawan Nasional yang berjasa dalam pergerakan kemerdekaan Republik Indonesia.
KH Samanhudi merupakan Pahlawan Nasional yang lahir di Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah (Jateng) pada tahun 1868.
KH Samanhudi dikenal merupakan pendiri Sarekat Dagang Islam (SDI) pada 16 Oktober 1905.
Baca Juga: Syarat Punya SIM C1, Wajib Punya SIM C Minimal Setahun, Bikers Wajib Tahu
Berdasarkan catatan sejarah, SDI merupakan organisasi yang pertama kali lahir di Indonesia.
Tujuan awal SDI dibentuk Samanhudi dan kawan-kawan ini adalah sebagai perkumpulan pedagang-pedagang Islam yang menentang politik Belanda memberi keleluasaan masuknya pedagang asing untuk menguasai komplar ekonomi rakyat pada masa itu.
Pada kongres pertama SDI di Solo tahun 1906, namanya ditukar menjadi Sarikat Islam (SI).
Pada tanggal 10 September 1912 berkat keadaan politik dan sosial pada masa tersebut HOS Tjokroaminoto menghadap notaris B. ter Kuile di Solo untuk membuat Sarikat Islam sebagai Badan Hukum dengan Anggaran Dasar SI yang baru, kemudian mendapatkan pengakuan dan disahkan oleh Pemerintah Belanda pada tanggal 14 September 1912.
Baca Juga: TERLALU, Ini Rekam Jejak Digital Mantan Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar, Tidak Cuma Dalang Perampokan Rudin
HOS Tjokroaminoto kemudian mengubah tujuan dan urusan SDI lebih luas.
Sebelumnya SDI hanya mengurus permasalahan ekonomi dan sosial, menjadi merambah ke arah politik dan agama untuk menyumbangkan semangat perjuangan Islam dalam semangat juang rakyat terhadap kolonialisme dan imperialisme pada masa tersebut.
Selanjutnya karena perkembangan politik dan sosial SI bermetamorfosis menjadi organisasi pergerakan yang telah beberapa kali berganti nama yaitu Central Sarekat Islam (disingkat CSI) tahun 1916, Partai Sarekat Islam (PSI) tahun 1920, Partai Sarekat Islam Hindia Timur (PSIHT) tahun 1923, Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) tahun 1929, Syarikat Islam (SI) tahun 1973 karena keluar dari Majelis Tahkim ke-33 tahun 1972 di Majalaya, dan pada Majlis Tahkim (kongres nasional) ke-35 di Garut tahun 2003, namanya diganti menjadi Syarikat Islam (disingkat SI).
Baca Juga: Ini 3 Kecamatan di Kabupaten Blitar dengan Wilayah Terluas, Bukan Binangun dan Gandusari
Sejak kongres tersebut, eksistensi dan pergerakan Syarikat Islam yang masih ada dan tetap bertahan hingga sekarang disebut Syarikat Islam Indonesia.
Itulah profil KH Samanhudi, Pahlawan Nasional dan pendiri Sarekat Dagang Islam. Semoga artikel ini bermanfaat.***