DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Kisah Sebuah Mimbar dan Shalahuddin Al Ayyubi yang Merebut Yerusalem: Renungan 1 Muharram 1444 H

image
Sejarah Yerusalem, Kota Suci Bagi Tiga Agama Yang Menjadi Perebutan Dari Zaman Dulu Sampai Sekarang

ORBITINDONESIA - “Di Baghdad hidup seorang tukang kayu ulung. Dia membuat sebuah mimbar dari kayu walnut terbaik dan dipercantik dengan mutiara terindah.

Orang-orang di Baghdad berebut ingin membeli mimbar itu untuk dipasang di masjid mereka,” ujar Ibnu Arabi memulai kisah kepada para murid yang mengelilinginya.

“Tetapi tukang kayu itu menolak menjual berapa pun harga yang akan dibayarkan. Mimbar ini, ujar tukang kayu itu, saya buat untuk dipasang di Masjidil Aqsha, Yerusalem.”

Baca Juga: Yuliyanto Budi Setiawan: Janda oleh Media Selalu Dilekatkan Dengan Karakter Jahat atau Negatif

“Publik terkejut dan mengatakan bukankah Yerusalem sedang diduduki Tentara Salib? Bagaimana mungkin mimbarmu ini bisa dipasang di Masjidil Aqsha?

Tukang kayu itu menjawab dengan tenang dan yakin. Dia bilang nanti akan muncul seorang prajurit terbaik yang bisa merebut Yerusalem. Pada saat itulah mimbar ini akan dipasang di Masjidil Aqsha.”

“Hari berganti hari, kabar tentang keindahan mimbar itu semakin luas tersiar, bahkan sampai keluar kota Baghdad. Semakin banyak orang yang membicarakan. Mereka yang melihat langsung mimbar itu begitu terpesona.

Namun berapa pun tingginya harga yang mereka tawarkan, semua ditolak sang tukang kayu. Akhirnya kabar tentang mimbar istimewa itu terdengar juga oleh seorang anak lelaki berusia 7-8 tahun yang tinggal jauh dari Baghdad.”

Baca Juga: Ini Daftar Universitas Mitra Beasiswa LPDP di Dalam Negeri, Jangan Sampai Salah

“Namun tak seperti orang-orang lain yang terpukau pada kisah keindahan mimbar, anak lelaki itu memusatkan perhatian pada perkataan tukang kayu tentang akan munculnya seorang prajurit terbaik yang bisa merebut Yerusalem.

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait