Kisah Sebuah Mimbar dan Shalahuddin Al Ayyubi yang Merebut Yerusalem: Renungan 1 Muharram 1444 H
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 30 Juli 2022 15:21 WIB
Sekitar 40 tahun kemudian, perkataan tukang kayu itu terbukti. Yerusalem jatuh ke tangan pasukan muslim yang dipimpin oleh Shalahuddin Al Ayyubi, sang anak lelaki yang terinspirasi dari kisah tukang kayu.”
“Tugas kita semua adalah membuat mimbar terbaik seperti dilakukan tukang kayu Baghdad itu,” simpul Ibnu Arabi seraya menatap serius para murid. “Seorang pemimpin akan muncul di saat yang tepat.”
Versi visual dari kisah inspiratif ini bisa ditonton pada serial Dirili?: Ertu?rul (Inggris: Resurrection: Ertu?rul) pada musim tayang ( season) 1 episode 14. Sosok Ibnu Arabi diperankan dengan karismatik oleh aktor Ozman Sirgood yang berdarah Turki-Dagestani.
Baca Juga: Simak Cara Daftar Beasiswa LPDP, Lengkap dengan Persyaratan dan Fasilitas yang Diterima
Dalam lini masa sejarah, Ibnu Arabi (1165-1240) berusia 27 tahun lebih muda dari Shalahuddin Al Ayyubi (1138-1193) yang lahir dan menghabiskan masa remaja di Tikrit, sekitar 175 km dari Baghdad, tempat sang tukang kayu masyhur bermukim.
Artinya, Ibnu Arabi tidak mengisahkan sebuah legenda kepada para muridnya, melainkan sebuah peristiwa yang dialaminya semasa hidup.
Sebab, ketika Al Ayyubi memimpin pasukan yang berhasil merebut Yerusalem dari Tentara Salib di tahun 1187—dalam usia 49 tahun—ketika itu Ibnu Arabi sudah berusia 22 tahun.
Di luar fakta-fakta sejarah itu, pesan Ibnu Arabi kepada para muridnya bahwa “tugas kita semua adalah membuat mimbar terbaik” terasa semakin relevan dan signifikan saat ini.
Baca Juga: Viral di Twitter, Apa Itu Beasiswa LPDP? Simak Penjelasannya Agar Tidak Gagal Paham.
Apapun profesi yang kita geluti saat ini—tukang kayu, dosen/guru, pengusaha, ahli IT, penulis, ibu rumah tangga, praktisi sektor kreatif, dokter, sutradara, dan aneka profesi lainnya—buatlah ‘mimbar terbaik’ sepenuh konsentrasi. Curahkan semua keahlian, kerahkan segenap stamina. Do your best.