Representasi Kulit Hitam dalam Ruang Literasi
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 04 Juli 2022 09:53 WIB
ORBITINDONESIA - Diskursus tentang rasisme, yang terus bergulir dengan akselerasi kecanggihan kemajuan teknologi, tak henti membangunkan ekspresi berbagai pihak. Salah satunya lewat literasi, seperti Literature Wales.
Lembaga tersebut adalah perusahaan nasional yang bertanggung jawab terkait pengembangan literasi dan sastra di Wales. Bahkan, pihaknya berkomitmen dalam mengatasi ketidaksetaraan historis dan struktural.
Mereka membagikan beberapa ide seperti representasi ‘kulit hitam’ dan bagaimana industri dapat berkembang untuk membuat representasi tersebut. Yakni, melalui proyek-proyek literasi seperti buku cerita.
Baca Juga: Pemberitaan Media dan Bahaya Nara Sumber yang Tidak Memiliki Kredibilitas
Representasi, suatu praktik penting yang memproduksi kebudayaan (Stuart Hall, 1997, p. 25), adalah tugas penting bagi orang tua untuk mendidik dan mengenalkan anak-anak tentang budaya yang berbeda.
Hal paling sederhana yaitu mendorong anak-anak mereka untuk membaca cerita tentang tokoh-tokoh dan karakter ‘kulit hitam,’ serta menerima orang lain terlepas dari perbedaan latar belakang mereka.
Reflecting Realities, sebuah laporan yang diterbitkan oleh Center for Literacy in Primary Education, menemukan hanya 7% dari buku anak-anak yang diterbitkan di Inggris pada 2017-2019, menampilkan karakter dari latar belakang etnis kulit hitam, Asia, atau minoritas.
Sebagian besar novel tersebut ditulis secara spekulatif, bahkan oleh penulis profesional. Karenanya, media bisa bersalah atas kekeliruannya dalam menggambarkan etnis ‘kulit hitam’ dan menanamkan opini negatif. Mereka terlalu sering gagal dalam representasi yang akurat dan bermakna.
Baca Juga: Korupsi, Nilai Agama dan Kompartementalisasi
BIPOC (Black, Indigenous, People of Color) dan kelompok terpinggirkan lainnya tidak sering digambarkan dengan layak, bahkan mengembangkan stereotip yang merugikan. Yakni, mengabadikan narasi tidak manusiawi dan berbahaya tentang ras, etnis, orientasi, atau gender mereka.