Waspada 7 Dampak Mengejutkan dari Perselingkuhan Orang Tua Terhadap Perkembangan dan Psikologis Anak
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 30 Juni 2023 08:59 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Selingkuh merupakan perbuatan yang bisa menghancurkan hubungan bersama pasangan yang memiliki dampak pada keretakan hubungan maupun rumah tangga.
Selain mengakibatkan keretakan hubungan dan menghancurkan kepercayaan, namun pernahkah Anda memikirkan dampak selingkuh yang Anda lakukan terhadap anak Anda?
Mungkin sebagian orang akan memaafkan pasangannya yang selingkuh, namun dampak perselingkuhan orang tua juga akan dirasakan oleh anak-anak yang juga berpengaruh pada perkembangan dan psikologisnya.
Baca Juga: Amalan Sunnah Sebelum dan Sesudah Shalat Ied yang Bisa Kalian Amalkan di Hari Raya Idul Adha
Bahkan jika Anda dan pasangan Anda memutuskan untuk menyelesaikan masalah tersebut, namun anak Anda mengetahui tentang perselingkuhan orang tuanya, tentu saja dapat membuat segalanya menjadi lebih berantakan.
Jika anak menyaksikan orang tua yang diselingkuhi marah dan kesal atau melihat orang tua yang berselingkuh merasa bersalah, ini tentunya akan memicu empati bagi siapapun terutama anak kecil.
Dan meskipun perselingkuhan mungkin terasa seperti cobaan bagi suatu hubungan apakah Anda memutuskan untuk tetap bersama atau tidak, Anda juga masih harus memikirkan perasaan nyata yang mungkin dimiliki anak Anda tentang hal itu.
Baca Juga: Khutbah Idul Adha 2023, Guru Besar Universitas Jember, Sampaikan Pentingnya Nilai Kesetaraan
Bagaimanapun, ingatlah peran Anda sebagai orangtua karena kebutuhan anak Anda adalah yang utama, jadi pastikan untuk mengutamakan kesejahteraan emosional anak.
Pahami juga konsekuensi ketika perselingkuhan masuk ke dalam suatu hubungan sehingga Anda dapat membantu anak Anda menangani emosinya sendiri.
Dilansir dari Romper, laman yang ditujukan untuk para wanita yang ingin belajar tentang parenting.
Baca Juga: Legenda Sepak Bola Maluku, Sani Tawainella Meninggal Dunia
Berikut dampak yang mungkin terjadi pada anak-anak yang merasakan keretakan hubungan orang tuanya akibat perselingkuhan:
1. Anak mungkin merasa ditinggalkan
Meski kedua orang tua masih tinggal di rumah yang sama, hal itu tidak menghalangi munculnya perasaan negatif dan yang paling umum adalah pengabaian.
Baca Juga: Baiknya Anak Tak Saksikan Penyembelihan Hewan Kurban di Momen Idul Adha? Simak Penjelasan Lengkapnya
Ketika orang tua melakukan perbuatan menyimpang, perasaan itu seringkali diterjemahkan oleh anak sebagai pengabaian.
Perasaan ditinggalkan mengarah pada ketidakpercayaan yang bisa membuat anak menarik diri dari orang tua mereka.
2. Anak akan merasa harus "memenangkan" orang tua yang selingkuh
Entah disengaja atau tidak, anak-anak sering menginternalisasi apa yang terjadi di rumah, dan lebih tepatnya hubungan orangtuanya.
Jadi meskipun mereka tidak ada hubungannya dengan perselingkuhan, anak Anda mungkin merasa memiliki tanggung jawab untuk membantu memperbaiki kembali hubungan kedua orang tuanya.
Mereka mungkin merasa perlu membantu membuat orang tua yang 'sedih' menjadi bahagia lagi atau memenangkan kembali cinta dari orang tua yang selingkuh.
Pastikan anak Anda tidak memikul tanggung jawab yang tidak perlu ini dan fokus untuk membantu mereka melewati masa sulit ini.
3. Anak Anda mungkin akan mempertanyakan banyak hal
Ketika salah satu orang tua tidak setia, itu bisa membuat anak Anda bertanya-tanya mana yang nyata dan mana yang tidak dalam hubungan Anda.
Ketika orang tua tidak setia, hal itu dapat menyebabkan seorang anak mempertanyakan stabilitas yang mereka rasakan di rumah.
Itulah mengapa Anda harus bekerja ekstra keras untuk memastikan anak Anda merasa stabil dan dicintai oleh Anda dan pasangan.
Pastikan untuk menjawab pertanyaan mereka dan beri mereka waktu yang mereka butuhkan untuk memproses masalah orang dewasa.
4. Anak mungkin bisa menjadi seorang pembohong di masa depan
Perselingkuhan tidak hanya dapat merobek hubungan sampai ke intinya, tetapi juga dapat berdampak pada hubungan masa depan anak Anda juga.
Tergantung cara penanganannya, perselingkuhan bisa berdampak jangka panjang pada anak-anak.
Studi menunjukkan bahwa anak-anak dari rumah tangga yang berselingkuh dua kali lebih mungkin untuk tidak setia dan menemukan bahwa anak-anak dari orang tua yang berselingkuh lebih mungkin juga selingkuh saat dewasa.
5. Anak mungkin takut setia kepada kedua orang tua
Untuk anak-anak yang mencintai kedua orang tuanya, perselingkuhan orang tua ini menempatkan mereka pada posisi yang sangat sulit ketika mereka mencoba mengarahkan perasaan mereka.
Baca Juga: Rawat Persaudaraan, Gereja di Maluku Menyumbang Hewan Kurban untuk Perayaan Idul Adha di Masjid
Dengan demikian, mereka mungkin merasa tidak yakin tentang siapa yang harus dipercaya, dan yang lebih penting, kepada siapa mereka harus menunjukkan cinta mereka.
6. Anak mungkin menjadi depresi
Meskipun sulit untuk memisahkan perasaan Anda sendiri tentang perselingkuhan, tempatkan diri Anda pada posisi anak Anda sebentar.
Baca Juga: Banyak Beredar di Amerika Serikat, Inilah Dampak Mengerikan Ketika Manusia Terpapar Narkoba Zombie
Bayangkan Anda adalah anak dalam skenario tersebut, dan Anda tiba-tiba mengetahui bahwa orang tua Anda tidak menjalani kehidupan yang ideal.
Ini dapat menyebabkan Anda mempertanyakan segala sesuatu yang menurut Anda nyata atau benar tentang keluarga Anda, dan dalam beberapa kasus, dapat menyebabkan anak Anda menjadi sangat tertekan.
Perselingkuhan dapat memiliki efek psikologis yang merugikan pada anak-anak dan mengarah pada keluarga yang tidak berfungsi, yang kemudian dapat mengganggu kehidupan mereka dan menghambat potensi mereka.
Baca Juga: Usai Lawan Palestina dan Argentina, Rangking FIFA Indonesia Turun
Misalnya, seorang anak mungkin menjadi kurang termotivasi dan tertekan, berprestasi buruk di sekolah atau menjadi pembully sebagai cara untuk mengekspresikan kemarahan dan kebencian batin mereka.
Pastikan untuk memantau tanda-tanda depresi atau perubahan kepribadian anak Anda, dan berikan mereka sebanyak mungkin cinta, kebaikan, dan perhatian agar mereka merasa aman dan terlindungi.
7. Anak mungkin khawatir hal tersebut akan terjadi pada mereka
Baca Juga: Punya Banyak Stok Daging Kurban, Ini Cara Sederhana Membuat Kari Kambing, Dijamin Bikin Ngiler
Meskipun anak Anda mungkin terlalu muda untuk memproses beratnya perselingkuhan, mereka mungkin masih percaya jauh di lubuk hati bahwa jika itu bisa terjadi pada orang tua mereka, itu mungkin terjadi pada mereka juga.
Itulah mengapa Anda perlu membantu anak Anda memahami bahwa hanya karena perselingkuhan terjadi tidak berarti mereka secara otomatis ditakdirkan untuk mengulangi siklus tersebut.
Keyakinan salah ini dapat mengarahkan anak untuk percaya bahwa mereka tidak dapat dicintai dan kemudian melanjutkan pola pengabaian yang tak terelakkan.
Meskipun kemungkinan besar hal itu bisa terjadi, cobalah untuk mengajari anak Anda bahwa perselingkuhan bukanlah suatu yang bisa terjadi pada siapapun.
Lalu bagaimana solusinya agar anak Anda tidak merasakan dampak psikologis yang timbul akibat perselingkuhan pasangan Anda?
Jika Anda berencana untuk tetap bersama dan bukan hanya demi anak-anak, maka Anda saling berdiskusi tentang perselingkuhan dan bagaimana cara melupakannya.
Lakukanlah banyak pembicaraan dan komunikasi bersama anak Anda, karena cara ini dapat membantu anak Anda dengan mengajari mereka bahwa melalui komunikasi, pengertian, Anda dan pasangan bekerja sama untuk memecahkan masalah yang sangat nyata.
Penemuan perselingkuhan sangat memilukan bagi semua orang yang terlibat, terutama bagi anak Anda.
Pastikan untuk mengizinkan mereka mengekspresikan emosinya sehingga perasaan mereka didengar dan diakui.
Anda bahkan mungkin ingin mencari dukungan jika perlu agar setiap orang mendapatkan perawatan dan konseling yang mungkin mereka perlukan selama masa yang penuh gejolak ini. ***