Shamsi Ali: Urgensi Menjaga Identitas
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 30 Januari 2023 12:30 WIB
ORBITINDONESIA - Merupakan sunnatullah (ketetapan Pencipta) bahwa manusia diciptakan dalam berbagai ciri identitas sosial. Identias itu sendiri pada diri manusia dapat dilihat pada sudut yang berbeda-beda.
Ada identitas ras atau etnis dan suku. Ada pula identitas kultur dan budaya, termasuk bahasa. Dan banyak lagi yang menjadi karakter sosial yang dibanggakan oleh setiap orang.
Identitas manusia itu rentang mengalami pergeseran atau digeserkan, bahkan tidak jarang secara sistimatis dan sistemik. Dalam dunia kita masa kini misalnya identitas itu tergeserkan oleh cara pandang kehidupan yang didominasi oleh kekuatan segmen tertentu.
Sehingga identitas manusia seringkali tanpa terasa tergeser secara paksa dengan cara halus. Bahkan tidak jarang pula dengan cara yang kasar.
Di Amerika misalnya kelompok Komunitas hitam yang lebih dikenal dengan “Afro American” seringkali dipaksa untuk memposisikan diri sebagai American dengan cara pandang “mayoritas” yang kuat.
Sehingga ketika seseorang memandang dirinya sebagai “an American” (orang Amerika) yang terimajinasikan kemudian adalah orang berkulit putih, berambut pirang dan bermata biru.
Padahal orang-orang Amerika berkulit hitam itu datang ke Amerika, atau tepatnya dipaksa, datang ke Amerika dengan identitasnya sendiri. Mereka berkulit hitam, memiliki kultur? budaya dan bahasa.
Bahkan mereka memiliki keyakinan dan agamanya. Lingkungan dominan dengan kekuatannya memaksa mereka untuk merubah identitasnya. Termasuk merubah nama, bahasa bahkan agama dan keyakinan.