Komite Persahabatan Rakyat Indonesia-Rusia: Saatnya Indonesia Ikut Menyusun Dunia Multipolar
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 27 Januari 2023 21:50 WIB
"Banyak pebisnis Rusia ingin bisa bekerjasama masuk ke Indonesia. Bagi kami Indonesia ada kunci kerjasama di Asia Tenggara sejak masa Presiden Soekarno," ujarnya.
Saat ini menurutnya, Rusia berada di tengah sanksi Barat yang sangat tidak adil namun tidak efektif.
Baca Juga: Yang Sedang Butuh Pekerjaan di Jawa Barat, Ada Lowongan Kerja di PT Bank Central Asia Tbk
"Kami bisa membuktikan justru berbagai sanksi ekonomi menjadikan negara kami kuat. Kami ingin berbagi pengalaman untuk membangun sebuah sistim baru yang lebih adil," tegasnya.
Perang di Ukraina menurut Lyudmila adalah perang Barat untuk menghancurkan Rusia dengan lokasi di Ukraina.
"Konflik ini bukan tentang Ukraina. Saya lahir di Kyiev, Ukraina. Kami semua bersaudara antara Rusia dan Ukraina. Namun Ukraina menjadi alat politik mengganggu Rusia,"
Hal ini menurutnya karena meraka tidak setuju dengan pemerintah Rusia selama puluhan tahun. Semua negara menjadi kolonial Barat.
Baca Juga: Kuras Rp750 Juta dari Rudin Walkot, Mantan Wali Kota Blitar Samanhudi Tidak Dapat Bagian, Benarkah
"Indonesia paling tahu soal ini. Kami tidak setuju kolonialisme barat. tidak ada negara yang mau menjadi bagiam dari kolonialisme," ujarnya.
Wakil Ketua DPR-Muhaimin Iskandar mengamini pernyataan Ketua Komite dan Duta Besar Federasi Rusia di atas. Menurutnya, dibutuhkan kebijakan-kebijakan radikal seperti yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo dalam melawan WTO dan menetapkan hilirisasi sumberdaya alam," tegasnya.