Febryan Fernando: Pilih Tinggal di Apartemen atau Rumah Biasa, Plus Minusnya
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 21 Januari 2023 12:15 WIB
Kebersihan lingkungan terjaga dengan baik. Privasi sangat terjamin, tidak ada tetangga yang menggosip.
Apartemen memiliki genset yang bisa mengcover daya listrik jika mati lampu, meskipun tidak seluruhnya.
Teknisi stand by 24 jam yang sigap datang ke unit apabila ada masalah seperti AC rusak, kran air bermasalah dan kerusakan lainnya. Layanan teknisi tersebut gratis, cukup dengan memberi tip atau rokok, maka mereka akan sangat senang.
Baca Juga: Bukan Jakarta, Komisi Perlindungan Anak Catat, Jawa Barat Jadi Provinsi Tertinggi Kasus Kekerasan Pada Anak
Sementara kekurangan tinggal di apartemen berdasarkan pengalaman saya adalah:
Space untuk parkir mobil susah, terutama jika pulang kantor larut malam.
Siap-siaplah mencari parkir di luar apartemen. Ini mungkin tidak berlaku di semua apartemen.
Tagihan listrik lebih mahal dibandingkan rumah tapak. Saat ini tagihan listrik saya tidak sampai sepertiga tagihan listrik apartemen, dengan perabot yang sama.
Ketika jumlah keluarga bertambah, sulit untuk menambah ruangan. Sementara rumah tapak lebih leluasa untuk direnovasi.
Baca Juga: Penyebab Kasus Kekerasan Pada Anak di Indonesia Semakin Mengerikan, KPAI Catat Ratusan Korban
Harga apartemen 3 kamar dengan luas >65 meter persegi di Jakarta lebih mahal dari rumah tapak ukuran serupa di Bekasi, Depok atau Tangerang Selatan (di luar BSD & Alam Sutera)
Harga apartemen cenderung stagnan atau bahkan turun, berbeda dengan rumah tapak yang harganya cenderung selalu naik.