Kenapa Gus Dur Disebut Bapak Tionghoa Indonesia
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 21 Januari 2023 14:35 WIB
ORBITINDONESIA - Mantan Presiden Gus Dur dikenal sebagai Bapak Tionghoa Indonesia. Kok bisa?
Perkumpulan Sosial Rasa Dharma mendaulat Gus Dur dengan gelar itu tahun 2004. Mereka menyematkan gelar itu ke Gus Dur di Klenteng Tay Kek Sie, Semarang, Jawa Tengah.
Itu karena Gus Dur getol membela warga Tionghoa, sebelum maupun ketika jadi presiden.
Baca Juga: F1: Bentrok dengan Ramadan, GP Saudi Arabia Negosiasi Jadwal Balapan F1 2024
Waktu Orde Baru berkuasa, warga Tionghoa dibatasi gerak-geriknya. Soeharto bahkan mengeluarkan aturan yang mengekang warga Tionghoa.
Mereka dilarang beribadah dan menyelenggarakan perayaan adat yang mencolok di depan umum.
Mereka bahkan tak boleh memakai bahasa Tionghoa dan nama mereka harus diganti dengan nama lokal.
Nah, Gus Dur itu tokoh yang peduli dan membela kaum minoritas. Waktu jadi Presiden, Gus Dur bikin kebijakan yang menghilangkan diskriminasi terhadap orang Tionghoa.
Baca Juga: Kerusuhan di Smelter PT GNI Morowali Cuma Alasan Agar Komprador AS Bisa Jadi Presiden
Gus Dur mengeluarkan Keputusan Presiden RI tahun 2000 dengan tiga poin utama.
Pertama, membatalkan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 tentang Agama, Kepercayaan dan Adat Istiadat Cina yang diskriminatif terhadap warga Tionghoa.
Kedua, semua ketentuan pelaksanaan yang diatur dalam instruksi presiden itu tidak berlaku lagi.
Ketiga, penyelenggaraan kegiatan keagamaan, kepercayaan, dan adat istiadat Cina bisa dilaksanakan, tanpa izin khusus.
Sejak itu, warga Tionghoa tidak lagi merasa sebagai warga kelas dua di Indonesia.
Sejatinya Gus Dur bukan cuma Bapak Tionghoa Indonesia. Ia juga Bapak Pluralisme Indonesia. Itu karena Gus Dur memperjuangkan Indonesia yang anti diskriminasi dan anti intoleransi.***