China, Private dan Kekuatan Investasi AS
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 20 Januari 2023 12:35 WIB
Saat Gary Cohn yang mantan CEO Goldman, mengundurkan diri sebagai penasehat ekonomi Trumps “He's over. There is no way he can stay in power for a second term as president.” Kata teman di AS. Gary Cohn protes karena Trumps umumkan perang dagang dengan China.
Mengapa para konglomerat AS nyaman saja di China. Ya karena mereka mendapatkan return di atas bunga bank, atau dua kali bila dibandingkan investasi mereka di AS atau Eropa.
Terus kenapa mereka tidak ikut mempengaruhi politik kekuasaan di China? ya karena pertama, mereka hanya bisa pengaruhi lewat media. Sementara media massa elektronik, internet dan media konvensional di kendalikan China.
Baca Juga: Tottenham Hotspur Kena Comeback, Manchester City Jaga Jarak dengan Arsenal
Rakyat tidak bisa terprovokasi dalam persepsi kapitalism. Kedua. China mengendalikan kurs dan mata uang. Jadi China engga bisa diteror kurs akibat pasar bebas. Makanya rezim sangat kuat.
Namun China bisa menjamin stabilitas kurs dan valas selalu tersedia sesuai kebutuhan. Ya investor nyaman. Untuk apa terbuka dan bebas seperti Indonesia tapi valas sulit dan kurs volatile.
Ok lanjut pada pertanyaan berikutnya. Sekian lama Perang Rusia dan Ukrania, Apakah Rusia bangkrut karena di embargo ekonominya oleh AS dan mitranya? Justru Rusia semakin menguat ekonominya.
Surplus neraca berjalan Rusia - lebih dari tiga kali lipat tahun-ke-tahun dalam tujuh bulan pertama tahun 2022, ke rekor $166,6 miliar, karena pendapatan melonjak sementara sanksi menyebabkan impor anjlok.
Baca Juga: TERUNGKAP! Karakter di Anime Tokyo Revengers yang bisa Melakukan Time Travel selain Takemichi
Industri domestik tumbuh. Upah dan uang pensiun dinaikan untuk mendorong belanja domestik sehingga inflasi terjaga. Mengapa? karena serangan Rusia ke Ukrania adalah agenda Miliarder AS untuk menaikan saham TNC oil company, mining dan food mereka.