Solusi Resesi Pascapandemi: Kembangkan UMKM
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 19 Januari 2023 01:34 WIB
Pengalaman membuktikan bahwa selama masa-masa sulit sebelumnya, seperti krisis 1998 dan masa pandemi Covid-19, UMKM menjadi garda terdepan yang dapat bertahan dan menjadi solusi dalam menghadapi masalah ekonomi.
UMKM, selain sumbangannya sangat besar terhadap PDB, juga banyak menyerap tenaga kerja. Ini berarti UMKM dapat mengatasi pengangguran akibat resesi.
Dari data Kemenkop, kontribusi UMKM terhadap PDB dari tahun ke tahun terus bertambah. Tahun 2017, kontribusinya 57 persen, tahun 2018 (57,8 persen), tahun 2019 (60,3 persen), tahun 2020 (37,3 persen), dan tahun 2021 (61,07 persen).
Terlihat tahun 2020, kontribusi UMKM terhadap PDB menurun karena saat itu pandemi sedang berada di puncak.
Baca Juga: Ini Identitas dan Kondisi Terkini Warga yang Terlindas Rantis Komodo Milik TNI di Purwakarta
Tapi begitu pandemi mereda, tahun 2021, sumbangan UMKM terhadap PDB naik tajam, 61,07% -- lebih dari separuh PDB. Luar biasa.
Sumbangan UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja juga dari tahun ke tahun terus meningkat. Tahun 2017, tenaga kerja yang terserap 116,4 juta. Tahun 2018 (117 juta). Dan tahun 2019 (119,6 Juta).
Dari gambaran di atas, Indonesia mempunyai potensi basis ekonomi nasional yang kuat karena jumlah UMKM yang amat banyak. Terutama usaha mikro yang daya serap tenaga kerjanya sangat besar.
Indonesia memiliki 65,5 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada 2019. Jumlah itu meningkat 1,98% dibandingkan pada 2018 yang sebanyak 64,2 juta unit.