Syaefudin Simon: Ateisme dan Tuhan Impersonal
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 16 Januari 2023 11:09 WIB
Dalam surat Al Quran disebutkan orang yang salat tapi tidak peduli anak yatim, tempatnya di neraka wail. Kenapa? Ia telah mendestruksi kemanusiaan.
Seorang pelacur yang memberi minum anjing kehausan di tengah gurun, masuk sorga. Kenapa? Pelacur itu telah menyelamatkan anjing sebagai spesies yang merupakan bagian ekosistem universe.
Pinjam David Suzuki, bunga yang mekar di hutan Kanada, berpengaruh terhadap perubahan iklim di Eropa. Dalam konsep beriman pada Tuhan Impersonal, manusia harus menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari keseluruhan ekosistem universe.
Itulah sebabnya ada ayat Qur'an yang menyatakan, jika anda membunuh satu manusia tidak bersalah, dosanya sama dengan membunuh seluruh manusia.
Dan sebaliknya, jika anda menyelamatkan seorang manusia, pahalanya sama dengan menyelamatkan seluruh umat manusia.
Dalam krisis Bay of Pigs atau Teluk Babi (Kuba), 1961-1962, Nikita Khrushchev misalnya, mengalah pada ancaman Kennedy (untuk membongkar silo-silo rudal nuklirnya di Kuba), agar tidak terjadi perang nuklir.
Ketika Nikita Khrushchev ditanya wartawan -- kenapa mengalah pada tekanan John F Kennedy, ia menjawab demi mencegah perang nuklir dan perang dunia ketiga.
Baca Juga: Porseni NU Bikin Warga Kota Solo Peroleh Manfaat Ekonomi
Akal pikiran saya, ujar Khruschev, menunjukkan lebih baik mengalah pada Amerika dari pada terjadi perang nuklir yang membahayakan dunia. Di sini terlihat Khrushchev yang ateis lebih beriman ketimbang Kennedy yang Katolik.