Syaefudin Simon: Ateisme dan Tuhan Impersonal
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 16 Januari 2023 11:09 WIB
Terus ateis? Tak ada orang ateis. Karena fitrah manusia itu bertuhan. Quran menyatakan, ketika ruh ditempelkan pada jasad manusia, ia sudah mengakui keberadaan Tuhan.
Di Quran tak ada kata ateisme. Firaun, mengaku Tuhan dan menegasikan keberadaanNya karena kesombongan belaka. Sejatinya Firaun mengakui keberadaan Allah. Kesombongannyalah yang menjadikan Firaun menegasikan eksistensi Allah.
Di akhir hayatnya, menurut Ibnul Arabi, Firaun bertobat. Dan tobatnya diterima Allah. Jadi Firaun bukan seorang ateis.
Baca Juga: BRI Liga 1: Prediksi dan Link Streaming Rans Nusantara Melawan PSIS Semarang Duel Tim Bermasalah
Bagaimana dengan Stephen Hawking yang tidak mempercayai Tuhan, tapi mempercaya prinsip keteraturan universe atau hukum alam? Hawking bukan ateis. Hukum Alam adalah manifestasi Tuhan.
Dalam buku Conversation With God, karya Neale Donald Walsch, Tuhan berkata: Kalau anda tak mau menyebut Aku Tuhan atau Allah, sebutlah Keadilan, Kemanusiaan, Cinta Kasih, Hukum Alam -- itu semua adalah namaKu.
Dengan demikian para ilmuwan hakikatnya adalah nabi-nabi dan utusan-utusanKu. Einstein adalah Nabi. Edison adalah Nabi. Hawking adalah Nabi. Masih banyak nabi ilmuwan yang lain.
Einstein ketika ditanya Rabbi Herbert S. Goldstein dari The Institutional Sinagoge di New York tentang Tuhan menyatakan:
Baca Juga: Berikut ini Daftar Nama KP dan KBP Kongres Luar Biasa PSSI Telah Ditetapkan
"Saya percaya pada Tuhan-nya Spinoza yang menampakkan diri-Nya dalam harmoni keteraturan atas keseluruhan yang ada. Bukan sosok Tuhan yang menyibukkan diri-Nya dengan nasib dan tindakan-tindakan manusia”.