Tahun Hijriyah, Tahun Masehi, Tahun Pulitik
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 30 Juli 2022 17:17 WIB
Untuk para nelayan kalender Hijriyah lebih tepat guna, karena pasang surut air laut sangat dipengaruhi oleh posisi bulan, dan rata-rata nelayan menangkap ikan itu di malam hari. Salah satu contohnya lagi, cumi-cumi akan muncul ke permukaan di malam purnama.
Khusus untuk umat Islam yang harus menunaikan ibadah puasa, tahun Hijriyah lebih adil. Mereka yang berada di sekitar katulistiwa, puasanya sekitar 14 jam. Yang di daerah kutub ketika musim dingin puasanya akan lebih pendek; tapi ketika pas musim panas, puasanya akan lebih lama.
Dan ini bergantian kadang di daerah kutub utara yang puasanya lebih lama, kadang di daerah kutub selatan yang puasanya lebih lama; dan masing-masing pernah merasakan puasa dengan waktu yang lebih pendek atau pun yang lebih panjang waktunya.
Beda dengan perayaan Natal bagi umat Kristiani karena memakai sistem kalender matahari. Natal otomatis terjadi di musim dingin untuk mereka yang tinggal di daerah sub tropis di belahan utara.
Baca Juga: Simak Cara Daftar Beasiswa LPDP, Lengkap dengan Persyaratan dan Fasilitas yang Diterima
Tapi bagi mereka yang tinggal di daerah sub tropis di sebelah selatan, hari Natal selalu terjadi di musim panas. Peringatan Natal dengan background ada salju itu pasti di Eropa, Amerika Utara atau negara-negara yang berada dekat kutub utara.
Kembali ke tema sentral, semua sistem kalender itu bagian dari khasanah ilmu-ilmu-NYA. Karena DIA lah yang menciptakan konsep waktu. Jadi tidak ada istilah kafir atau musyrik atau pun bid'ah jika kita menandai pergantian tahun memakai sistem mana pun, selama dalam konteks mensyukuri dan mengagungkan kebesaran-NYA.
Beda dengan tahun politik terkait hajatan 5 tahunan, ini murni buatan manusia. Dan kita rentan terhasut atau pun jadi penghasut, jika tidak bijak.
Wallahu a'lam bishowab.
* Ditulis di Papua Barat, menjelang pergantian tahun. ***