ORBITINDONESIA - Kisah Tiko yang merawat ibunya penderita depresi dan ODGJ viral di media sosial (medsos).

Tiko sendirian merawat ibunya di sebuah rumah mewah tidak terurus yang terletak di kawasan Cakung, Jakarta Timur tanpa listrik maupun air bersih.

Kehidupan serba susah tersebut dijalankan Tiko dan ibunya, ibu Eny sejak sekitar 2011 lalu.

Baca Juga: Profil Lengkap Herman Moedji Susanto, Ayah Tiko yang Diduga Terlantarkan Keluarga di Rumah Mewah

Tiko menceritakan awalmula listrik dan saluran air bersih diputus dari rumahnya.

Padahal, listrik dan air bersih merupakan dua hal yang mendukung seseorang untuk hidup normal dan layak di dalam rumah.

Tiko mengatakan bahwa listrik dan air bersih diputus dari pusat, yakni PLN dan PDAM, berselang tidak lama setelah ayahnya, Herman Moedji Susanto memutuskan untuk bercerai dengan ibunya, sekitar tahun 2011.

Baca Juga: VIRAL, Simak Profil Lengkap Tiko Anak Ibu Eny, Nama Panjang, Tanggal Ultah, Nama Pacar, dan Alamat

"Enggak lama semenjak papa pergi, itu kurang lebih satu tahunan langsung diputus," kata Tiko di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sejak bercerai, ayahnya memilih untuk pindah ke Madiun, Jawa Timur dan meninggalkan Tiko dan ibunya di rumah mewah.

Tidak hanya itu, sang ayah diduga tidak lagi menanggung perekonomian anak istrinya tersebut, termasuk soal tagihan listrik dan air.

Baca Juga: Tiko Beberkan Alasan Enggan Menjual Rumah Mewahnya, Bikin Terharu

"Tidak sampai setahun sih karena ditinggalkan juga kan, air listrik diputus," ucap dia.

Selain itu, perceraian tampaknya juga membuat sang ibu depresi sehingga tidak dapat bekerja untuk menopang perekonomian dan kebutuhan Tiko yang saat itu masih berusia sekitar 12 tahun.

"Awalnya ya papah pergi, ibu tinggal sendiri dan kondisi ibu kan seperti itu lah ya, kejiwaannya depresi atau seperti apa. setelah itu aku ngurus ibu, berdua aja, maksudnya aku tinggal sama ibu berdua," kenang Tiko.

Baca Juga: Sebelum ODGJ, Ibu Tiko Ternyata Kerja di Sini, Bisa Sewa Pembantu dan Sopir

Dalam kondisi tersebut, Tiko tidak mempunyai pilihan selain merawat dan menjaga ibunya yang tengah depresi.

Dia juga terpaksa putus sekolah kerena tidak memiliki uang untuk biaya pendidikan serta harus mengurus ibunya.

"Karena awalnya niatan ku dari awal ngerawat ibu aja. Kondisinya seperti itu pun rawat jalan aja tanpa diobatin di rumah sakit," imbunya.***