Satrio Arismunandar: Tingkat Toleransi Beragama di Indonesia yang Cuma Sekadarnya Harus Ditingkatkan
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 05 Januari 2023 21:05 WIB
“Dimensi toleransi memiliki nilai paling rendah. Tentu ini menjadi catatan tersendiri, karena 14 poin di bawah rata-rata,” tutur Satrio.
Satrio juga mengingatkan beberapa kasus yang sempat mencuat di media massa, di mana toleransi beragama tampak sangat rendah. Seperti, adanya hambatan dalam melaksanakan ibadah atau membangun rumah ibadah.
Riset Alvara Institute menggunakan pendekatan riset kuantitatif. Data dikumpulkan dengan wawancara tatap muka kepada 3.597 responden yang tersebar di 34 provinsi.
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode multistage random sampling, dengan rumah tangga sebagai unit terkecil. Sampel yang diambil distribusinya sesuai dengan demografi dan geografi penduduk Indonesia.
Kriteria responden yang diambil adalah penduduk Indonesia yang berusia 17-65 tahun, yaitu dari Generasi Z hingga Generasi Baby Boomer.
Agama yang dianut responden juga sesuai dengan agama yang dianut masyarakat Indonesia.
Mayoritas responden beragama Islam (86,7 persen), diikuti oleh Kristen Protestan (6,6 persen), Katolik (3,2 persen), Hindu (2,2 persen), Buddha (1,1 persen) dan Konghucu (0,2 persen).***