Hikmah: Selama 30 Tahun, Hatim al Asamm Belajar Delapan Permasalahan
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 19 Desember 2022 21:25 WIB
Kemudian, saya berangan-angan terhadap firman Allah SWT., “Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa.”[3] Maka, saya berusaha melakukan amal-amal ketakwaan agar saya mulia di sisi Allah.
Baca Juga: Inilah Juara Dunia dari Masa ke Masa
Permasalahan Kelima: saya melihat para makhluk Allah, sebagian mencela sebagian dan sebagian melaknat sebagian. Semua berpangkal pada sifat hasud.
Kemudian, saya berangan-angan pada firman Allah SWT., “Kamilah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia.”[4]
Maka, saya tinggalkan sifat hasud dan menghindari urusan orang lain. Saya menyadari bahwa pembagian datangnya dari Allah SWT., maka saya tinggalkan memusuhi para makhlukNya.
Permasalahan Keenam: saya melihat makhluk-makhluk Allah SWT., sebagian saling memusuhi, sebagian lalim kepada sebagian, dan sebagian saling memerangi.
Baca Juga: Piala Dunia 2022: Argentina Juara Dunia, Lionel Messi Terbesar Sepanjang Masa
Saya pun kembali kepada firman Allah SWT., “Sesungguhnya setan itu musuh bagimu. Maka, perlakukanlah ia sebagai musuh!”[5]
Maka, saya hanya memusuhi dia (syetan) dan berupaya sekuat tenaga untuk menjaga diri darinya karena Allah telah bersaksi bahwa dia adalah musuhku. Saya pun meninggalkan memusuhi makhluk Allah selain dia.
Permasalahan Ketujuh: saya memandang makhluk-makhluk Allah, dan saya menemukan bahwa tiap-tiap mereka mencari recehan. Mereka pun menghinakan diri dan memasuki wilayah-wilayah yang tidak halal.