DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Penulis Berdedikasi SATUPENA Awards 2022 Untuk Musdah Mulia dan Eka Budianta

image
Musfah Mulia (kiri) dan Eka Budianto (kanan), Dua Penulis yang akan Meraih Satupena Award 2022.

Musdah Mulia dipilih karena dedikasinya sebagai penulis buku yang mencerahkan untuk tema emansipasi wanita, dengan perspektif tafsir agama secara modern.

Musdah aktif  juga di berbagai organisasi perempuan, dan juga organisasi profesi, seperti Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) dan Women Shura Council (Majelis Perempuan Ulama berpusat di New York).

Dia bersama K.H Abdurrahman Wahid, Djohan Effendi dan  pemuka agama lainnya juga mendirikan ICRP (Indonesian Conference on Religions for Peace).

Musdah dikenal dengan karya-karyanya yang sangat vokal menyuarakan nilai-nilai kemanusiaan, prinsip keagamaan yang moderat dan cinta perdamaian, di antaranya adalah, “Muslimah Reformis: Perempuan Pembaru Keagamaan” (Mizan, 2005), “Perempuan dan Politik” (Gramedia, 2005), “Membangun Surga di Bumi: Kiat-Kiat Membina Keluarga Ideal dalam Islam” (Gramedia, 2011), “Mengupas Seksualitas” (Serambi, 2015), dan “Ensiklopedia Muslimah Reformis: Pokok-Pokok Pemikiran untuk Reinterpretasi dan Aksi” (Penerbit Baca, 2020).

Baca Juga: Denny JA Luncurkan Kanal Youtube SATUPENA TV yang Memuat Kisah Kalangan Penulis Tanah Air

Atas dedikasinya, Musdah kerap meraih penghargaan nasional dan internasional. Di antaranya adalah International Women of Courage Award dari Pemerintah Amerika Serikat (2007) atas kegigihannya memperjuangkan demokrasi dan Humanity Award (2019) dari International Forum for Peace and Human Rights atas kiprahnya merajut perdamaian melalui upaya-upaya penegakan HAM di Indonesia.

Sedangkan Eka Budianta memiliki dedikasi di dunia sastra. Dia dianggap oleh para juri sangat paripurna. Dia menguasai teori kesastraan secara mendalam.

Selain dikenal sebagai seorang penulis senior yang banyak menghasilkan karya sastra, utamanya puisi dan prosa, dia juga berperan serta menumbuhkan penyair serta penulis muda melalui Yayasan Pustaka Sastra yang dia dirikan bersama F. Rahardi.

Aktif menulis cerpen dan puisi sejak di bangku SMA, hingga saat ini, dia telah menulis lebih dari 40 buku, baik kumpulan puisi maupun cerita pendek.

Baca Juga: Webinar Satupena Akan Diskusikan Peran Strategis Ulama Perempuan Indonesia

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait