Bulan Desember, Bulan Puisi Esai, dari Film Layar Lebar Sampai Tradisi Memberi Kesaksian
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 01 Desember 2022 08:04 WIB
Baca Juga: LSI Denny JA: Publik Optimistis Situasi Ekonomi Nasional tahun Depan Lebih Baik
Tiga dari 25 puisi esai konflik berdarah itu sedang dalam proses dituliskan menjadi skenario serial film untuk di OTT.
Dari puisi esai menjadi film komersial itulah tahapan berikutnya yang ingin dicapai oleh komunitas puisi esai.
Ketiga, dari Aceh hingga Papua, sebanyak 13 penulis senior puisi esai mengasuh total lebih dari 130 para penulis, aktivis, jurnalis, dosen, bahkan politisi, untuk memberikan kesaksian atas isu sosial dan mempublikasinnya dalam bentuk puisi esai.
Masing masing penulis dibebaskan memilih isu apa saja yang memang terjadi, dan penting, untuk didramatisasi dalam puisi esai.
Keempat, bulan September 2022, komunitas puisi esai ASEAN dengan bantuan pemerintah Malysia menyelenggarakan Festival Puisi Esai antar bangsa.
Di bulan Desember ini, puisi esai juga akan meluas ke Kairo dan Australia. Jika sebelumnya banyak penulis puisi esai dari luar Indonesia menuliskan puisi esai dalam bahasa Indonesia, kini di luar negeri, mereka akan menuliskannya dalam bahasa inggris.
Kelima, segera pula dibuat festival menulis puisi esai, dengan total hadiah 50 juta rupiah. Menuliskan isu sosial yang benar- benar terjadi, namun didramatisasi dengan fiksi, melalui puisi esai, bisa diikuti siapapun.
Kelima kegiatan puisi esai di atas, di bulan Desember 2022, bulan puisi esai, adalah tambahan langkah untuk ikut menghidupkan kembali tradisi “mengangkat isu sosial melalui gerakan sastra puisi esai.”