DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Kesenian Rakyat Agraris Tampil pada Festival Pangan Lokal di Kota Denpasar

image
Cuplikan Garapan Kerta Masa yang Dibawakan Penggak Men Mersi Berkolaborasi dengan Komunitas Seni pada Festival Pangan Lokal, di Lapangan Puputan Margarana, Denpasar.

Ia menambahkan, kesuburan alam dan hasil panen yang berlimpah melahirkan wujud syukur yang diekspresikan dengan puspa ragam keindahan dalam bentuk seni musik dan tari.

"Inilah Kerta Masa, sebuah nilai adi luhung yang hingga kini eksis dalam kehidupan sosial masyarakat Bali. Kerta ikang Jagad, Rahayu ikang Rat," kata Kadek Wahyudita.

Wahyudita menekankan, garapan yang ditampilkan adalah aktualisasi agraris mengantarkan pada sentuhan pertanian menjadi esensi bermakna ganda.

Menurut Kadek Wahyudita, realitas pertanian berbentur modernisasi dan interpretasi manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam serta manusia dengan manusia menjadi sisi, gelap dan terang.

Baca Juga: Forum R20, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf: Selamat Datang di Tanah Hindu Bali

"Kenyataan kesejahteraan menuju pangan jasmani rohani seimbang di era globalisasi menjadi pesan musik teatrikal pelestarian pertanian ini," ujar Kadek Wahyudita.

Penampilan garapan tari energik, inovatif menghibur oleh Sanggar Gumiart diiringi gamelan Gong Suling "Ngapat".

"Ngapat" merupakan sebuah karya yang terinspirasi dari sasih kapat (musim semi) dimana bunga-bunga sedang bermekaran. Pada musim inilah para seniman dan pujangga mendekatkan diri pada alam untuk melahirkan karya seni yang bermutu.

Ngapat dalam konteks karya ini menggambarkan keceriaan masyarakat agraris menikmati keindahan alam dan melimpahnya anugerah hasil pertanian.

Baca Juga: Syeikh Muhammad bin Abdul Karim al Issa: Bali Menjadi Model Penyatuan Masyarakat Dunia

Kemudian, ditampilkan kesenian Okokan dan Tektekan adalah wujud kesenian khas Kabupaten Tabanan. Kesenian ini awalnya termasuk ke dalam kesenian sakral yang dipentaskan saat pertanian mengalami gagal panen atau pertanian diserang oleh hama.

Kesenian ini dipentaskan untuk memohon ke hadapan ibu pertiwi agar segala musibah dan penyakit yang yang melanda pertanian dilenyapkan.

Halaman:

Berita Terkait