Akmal Nasery Basral Luncurkan Biografi DEGAN SEPTOADJI Sebuah Perjalanan Kuliner: Behind The Chef
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 06 November 2022 09:13 WIB
Pada tahun 2019 Chef Degan yang menyukai novel-novel political thriller karya Akmal terutama Trilogi Imperia (Ilusi Imperia, Rahasia Imperia, Coda Imperia), mengontak penulis berdarah Minangkabau itu untuk menjajaki peluang penulisan biografi sebagai ikhtiar menjelaskan kepada publik tentang profesi chef yang lebih akurat selain sebagai dokumentasi kisah hidup dan perjalanan kariernya di mancanegara (Jerman, Indonesia, Kepulauan Bahama, Thailand, Cina, Sri Lanka, Maroko, Australia, Prancis, Inggris) yang tak mudah.
Akmal yang sebelumnya lebih banyak menggarap novelisasi tokoh sejarah seperti Sang Pencerah (kisah KH Ahmad Dahlan), Presiden Prawinegara (kisah Mr. Sjafruddin Prawiranegara di era PDRI), atau dwilogi novelisasi kisah hidup Buya Hamka melalui Setangkai Pena di Taman Pujangga dan Serangkai Makna di Mihrab Ulama, menyetujui usul Chef Degan itu. Namun pandemi Covid-19 yang datang kemudian membuat penulisan biografi ditunda sampai kondisi lebih memungkinkan, dan akhirnya bisa diluncurkan tahun ini sekaligus dalam momentum ulang tahun ke-55 Chef Degan.
Bagi Republika Penerbit, menerbitkan biografi seorang chef adalah pengalaman pertama.
“Kami tertarik menerbitkan biografi ini karena dua hal. Pertama, kisah hidup Chef Degan yang inspiratif bagi pembaca dari semua jenis umur dan latar belakang pendidikan,” kata Syahrudin el-Fikri, GM Redaksi Republika Penerbit.
Baca Juga: Denny JA: Krisis Ekonomi Sering Menjadi Ibu Kandung Krisis Politik
“Kedua, karena biografi ini ditulis oleh Akmal Nasery Basral dengan gaya story telling layaknya jurnalisme sastrawi (literary journalism) yang renyah dan enak dibaca,” ujar Syahrudin tentang biografi setebal 318 halaman dengan endorsement dari Chef Juna Rorimpandey (juri MasterChef Indonesia), Anggun C. Sasmi (artis, juri Asia’s Got Talent), Chef Heinz von Holzen (chef internasional, penulis buku), Letjen (Purn) Hotmangaradja Pandjaitan (mantan Dubes Indonesia untuk Prancis, Andorra, Monaco, 2014-2019), dan Nina Akbar Tandjung (pemerhati sejarah dan budaya, penulis) ini. ***