Sejarah Singkat Jemaat Ahmadiyah di Indonesia, Berawal dari Tiga Pemuda
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 01 November 2022 15:40 WIB
Pada tahun lima puluhan, Jemaat Ahmadiyah Indonesia mendapatkan legalitas menjadi satu Organisasi keormasan di Indonesia. Yakni dengan dikeluarkannya Badan Hukum oleh Menteri Kehakiman RI No. JA. 5/23/13 tertanggal 13-3-1953.
Ahmadiyah tidak pernah berpolitik meskipun ketegangan politik di Indonesia pada tahun 1960-an sangat tinggi. Pergulatan politik ujung-ujungnya membawa kejatuhan Presiden pertama Indonesia, Soekarno, juga memakan banyak korban.
Satu lambang era baru di Indonesia pada masa itu adalah gugurnya mahasiswa kedokteran Universitas Indonesia, Arif Rahman Hakim yang tidak lain melainkan seorang khadim Ahmadiyah.
Baca Juga: Kumpulan Kata Bijak Presiden Soekarno Tentang Patriotisme untuk Merayakan Hari Pahlawan 10 November
Dia terbunuh di tengah ketegangan politik masa itu dan menjadi simbol bagi era baru pada masa itu. Oleh karena itu iapun diberikan penghargaan sebagai salah satu pahlawan Ampera.
Di Era 1970-an melalui Rabithah Alam al Islami semakin menjadi-jadi diawal 1970-an, para ulama Indonesia mengikuti langkah mereka.
Maka ketika Rabithah Alam al Islami menyatakan Ahmadiyah sebagai non muslim pada tahun 1974, hingga MUI memberikan fatwa sesat terhadap Ahmadiyah.
Sebagai akibatnya, Banyak masjid Ahmadiyah yang dirobohkan oleh massa yang dipimpin oleh ulama. Selain itu, banyak Ahmadi yang menderita serangan secara fisik.
Periode 1990-an menjadi periode pesat perkembangan Ahmadiyah di Indonesia bersamaan dengan diluncurkannya *Moslem Television Ahmadiyya (MTA).