Sejarah Singkat Jemaat Ahmadiyah di Indonesia, Berawal dari Tiga Pemuda
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 01 November 2022 15:40 WIB
Tanggal 17 Agustus 1925 Maulana Rahmat Ali HAOT dilepas Hadhrat Khalifatul Masih II r.a. berangkat dari Qadian. Tepatnya tanggal 2 Oktober 1925 sampailah Maulana Rahmat Ali HAOT di Tapaktuan, Aceh.
Kemudian berangkat menuju Padang, Sumatera Barat. Banyak kaum intelek dan orang orang biasa menggabungkan diri dengan Ahmadiyah. Pada tahun 1925 Disana, Jemaat Ahmadiyah mulai resmi berdiri sebagai organisasi.
Tak beberapa lama, Maulana Rahmat Ali HAOT berangkat ke Jakarta, ibu kota Indonesia. Perkembangan Ahmadiyah tumbuh semakin cepat, hingga dibentuklah Pengurus Besar (PB) Jemaat Ahmadiyah dengan (alm) R. Muhyiddin sebagai Ketua pertamanya.
Baca Juga: Tidak Usah Bawa ke Tempat Servis, Begini Cara Mudah Membuka HP Samsung Jika Anda Lupa Password
Terjadilah Proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Di dalam meraih kemerdekaan itu tidak sedikit para Ahmadi Indonesia yang ikut berjuang dan meraih kemerdekaan.
Misalnya, (alm) R. Muhyiddin ia dibunuh oleh tentara Belanda pada tahun 1946 karena dia merupakan salah satu tokoh penting kemerdekaan Indonesia.
Juga ada beberapa Ahmadi yang bertugas sebagai prajurit di Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dan mengorbankan diri mereka untuk negara.
Sementara para Ahmadi yang lain berperan di bidang masing-masing untuk kemerdekaan Indonesia, seperti (alm) Mln. Abdul Wahid dan (alm) Mln. Ahmad Nuruddin berjuang sebagai penyiar radio, menyampaikan pesan kemerdekaan Indonesia ke seluruh dunia.
Baca Juga: Begini Penyebab Kucing Muntah Akut yang Perlu Anda Perhatikan Serta Cara Mengatasinya
Sementara itu, muballigh yang lain (alm) Mln. Sayyid Syah Muhammad merupakan salah satu tokoh penting sehingga Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia, di kemudian hari menganugerahkan gelar veteran kepada beliau untuk dedikasinya kepada negara.