Tapi, Elon Musk amlah bimbang, menuduh bahwa perusahaan gagal mengungkapkan secara memadai jumlah spam dan akun palsu di layanan tersebut.

Ketika Bos Space X ini mengatakan dia mengakhiri kesepakatan, Twitter langsung menggugatnya engan tuduhan"menolak untuk menghormati kewajibannya kepada Twitter dan pemegang sahamnya karena kesepakatan yang dia tandatangani tidak lagi melayani kepentingan pribadinya."

Selanjutnya Twitter dan Elon Musk berkelahi lewat pengacara mereka karena kedua pihak membawa pertikaian tersebut ke Pengadilan Kanselir Delaware untuk menentukan nasib perusahaan dan apakah itu akan berakhir di tangan Bos Tesla.

Tidak percaya dengan motivasi Elon Musk, pengacara Twitter menuturkan bahwa "usulan CEO Tesla adalah undangan untuk kerusakan dan penundaan lebih lanjut."

Baca Juga: Bagaimana Nasib Twitter Sekarang Setelah Miliuner Elon Musk Batal Membeli

Hari Kamis 27 Oktober 2022, Musk menulis pesan alasan dia membeli Twitter.
"Alasan saya mengakuisisi Twitter adalah karena penting bagi masa depan peradaban untuk memiliki alun-alun kota digital yang sama, di mana berbagai keyakinan dapat diperdebatkan dengan cara yang sehat, tanpa menggunakan kekerasan," kata Musk dalam pesan tersebut.

"Saat ini ada bahaya besar bahwa media sosial akan terpecah menjadi ruang gema sayap kanan jauh dan sayap kiri jauh yang menghasilkan lebih banyak kebencian dan memecah masyarakat kita."

Elon Musk dikabarkan akan datang di kantor pusat Twitter awal pekan ini dengan membawa wastafel, dan mendokumentasikan acara tersebut di Twitter, dengan mengatakan, "Memasuki markas Twitter - camkan itu!"

Chief Twit pun hadir menghiasi deskripsi terbaru dari Twitter milik Elon Musk.***