Survei NEW INDONESIA: Setelah Deklarasi Anies Baswedan, Nasdem Merosot di Bawah Ambang Batas Parlemen
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 23 Oktober 2022 06:01 WIB
"Nasdem merupakan salah satu partai pendukung Jokowi sejak periode pertama, dan berada di kubu Ahok pada Pilkada DKI Jakarta yang memenangkan Anies," kata Andreas seperti dikutip OrbitIndonesia dari Antara.
Sekarang pun, kata Andreas, Nasdem masih menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Jokowi. Belakangan, desakan agar NasDem mundur dari koalisi disuarakan mengingat Anies dianggap sebagai figur sentral kekuatan oposisi terhadap Jokowi.
D sisi lain, PDI Perjuangan memiliki elektabilitas tertinggi di antara partai politik, mencapai 18,3 persen.
Gerindra di peringkat kedua sebesar 13,0 persen, disusul oleh Partai Golkar 7,7 persen, PKB 7,1 persen, dan PSI (5,7 persen).
Baca Juga: Sebut Anies Baswedan Antitesis Presiden Jokowi, Zulvan Lindan Dinonaktifkan dari Pengurus Nasdem!
Partai-partai oposisi berkumpul di papan tengah, yaitu Partai Demokrat 5,5 persen dan PKS 5,2 persen.
Dua partai koalisi pemerintah, yakni PAN 2 persen dan PPP 1,7 persen, yang seperti NasDem juga terancam tidak lolos ke parlemen.
Kehadiran partai-partai baru turut mengancam keberadaan partai parlemen, elektabilitas Partai Gelora sebesar 1,3 persen, Perindo 1,1 persen, dan Partai Ummat 1 persen. Selanjutnya, Hanura 0,5 persen dan PBB 0,3 persen, sisanya partai-partai lain 0,7 persen, dan yang menjawab tidak tahu/tidak jawab 25,1 persen.
Untuk bisa mengusung capres/cawapres, hanya PDI Perjuangan yang mencukupi ketentuan presidential threshold 20 persen. Partai-partai lain harus membentuk koalisi, yang sudah terbentuk adalah Gerindra dan PKB, kemudian Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) beranggotakan Golkar, PAN, dan PPP.
Baca Juga: OPINI: Menggunting di Atas Lipatan, Menteri Partai Nasdem di Kabinet Jokowi Tinggal Menghitung Hari