DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Sebanyak 460 ribu Santri akan Mengikuti Apel Hari Nasional Santri Tersebar di 528 lokasi

image
Ilustrasi Hari Santri Nasional 2022 yang mengikuti apel

ORBITINDONESIA- Saifullah Yusuf (Gus Ipul) selaku Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengatakan sebanyak 460 ribu orang santri akan mengikuti Apel Hari Santri Nasional  2022 di 528 titik yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

PBNU memusatkan Apel Hari Santri Nasional 2022 di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Sabtu 22 Oktober 2022.

"Pada tahun ini, patut kita berbahagia karena peringatan akan diikuti elemen masyarakat. Kami berkolaborasi dengan Kementerian Agama, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten dan kota," kata Gus Ipul.
Baca Juga: Contoh Naskah Khutbah Jumat Edisi Hari Santri Nasional 2022, Membentuk Pemuda Muslim yang Tangguh

Apel Hari Santri Nasional rencananya diikuti sekitar 460 ribu santri yang tersebar 528 titik di seluruh Indonesia.

Apel tersebut juga akan diikuti oleh pengurus besar, pengurus wilayah, cabang, dan pengurus cabang istimewa (PCI) NU.

Gelaran acara peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2022 akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: 20 Twibbon Hari Santri Nasional Gratis untuk Dipasang Sosial Media 22 Oktober 2022

Kali ini, Apel Hari Santri Nasional  tidak hanya diikuti oleh para santri, tetapi juga masyarakat umum, kepala daerah, aparat keamanan, pegawai negeri sipil (PNS), dan tokoh masyarakat.

Dalam rapat persiapan akhir Apel Hari Santri Nasional 2022 secara daring, sejumlah pengurus wilayah dan pengurus cabang NU melaporkan jumlah peserta yang akan ikut memeriahkan apel nasional.

Hari Santri Nasional 2022 akan digelar Sabtu pukul 06.50 hingga 07.30 WIB secara luring dan daring.

Baca Juga: Untuk Pertama Kali Kongres Aksara Arab Pegon Digelar dalam Rangka Hari Santri Nasional, Seperti Apa Acaranya?

Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) memimpin langsung pelaksanaan apel nasional tersebut.

Dalam amanat apel, Gus Yahya akan menyampaikan beberapa hal penting.

Penetapan Hari Santri, kata Gus Yahya, menjadi momentum untuk mengenang dan menghormati jasa perjuangan para pahlawan, seperti K.H. Muhammad Hasyim Asy'ari, K.H. Ahmad Dahlan, H.O.S Cokroaminoto, Tengku Fakinah, serta Maria Josephine Walanda Maramis, yang turut berjuang sejak zaman prarevolusi kemerdekaan.

"Hari Santri adalah peringatan jasa dan keteladanan para pahlawan secara umum, yakni sebagai momentum mengenang kepahlawanan segenap bangsa Indonesia, bukan hanya satu kelompok tertentu saja," ujar Gus Yahya.***

Berita Terkait