Erizeli Jely Bandaro: Memahami Negara China
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 22 Oktober 2022 07:55 WIB
ORBITINDONESIA - Kalau ingin tahu secara vulgar negara yang menerapkan oligarki selain monarki absolut adalah China. Elite China tidak lebih 5.000. Namun yang menentukan bandul politik ada 9+ 16 atau 25 orang saja.
Bayangkan, 25 orang berkuasa atas 1,8 miliar orang. Banyak orang mencoba menganalisa negara China dari sudut pengetahuan barat. Pasti salah. Apalagi menilai China dari sudut intelijen. Udah pasti ngawur.
Lantas bagaimana sebenarnya negara itu dikelola. Pertanyaan ini terus menggayut pikiran saya sekian tahun. Tapi di atas 5 tahun di China, saya baru tercerahkan. Apa itu?
Baca Juga: Awas Osteoporosis Menginjak Umur Tigapuluhan, Cegah dengan Cara Menabung Tulang sejak Dini
Pertama. Benar yang berkuasa itu adalah elite super elite. Tetapi para elite itu tidak terlibat dalam business secara tidak langsung. Mereka menjauhi kedekatan personal dengan pengusaha.
Namun mereka menciptakan banyak BUMN masuk 500 Top Fortune. Mereka mengendalikan konglomerat dan miliarder di China.
Karena sumber daya negara mereka kuasai, maka mereka bisa atur buka tutup kanal distribusi kekayaan. Sehingga kalau ada penumpukan kekayaan, bisa arahkan kembali sesuai dengan design pembangunan ala sosialisme.
Kedua, China benar berideologi komunisme. Tapi tidak menerapkan mindset komunisme.
Baca Juga: Cari Contoh Naskah Pidato Hari Sumpah Pemuda 2022 Bahasa Jawa, Pendek dan Bersahaja
Komunisme hanya dipakai sebagai metodologi politik persatuan dan kesatuan berdasarkan gotong royong, lingkaran persahabatan dan persaudaraan dengan semua etnis China, bukan hanya di dalam negeri tapi juga di luar negeri.