Sejarah Resolusi Jihad KH Hasyim Asy'ari yang Jadi Pelopor Ditetapkannya Hari Santri Nasional 22 Oktober
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 21 Oktober 2022 15:51 WIB
Saat itu KH Hasyim Asy'ari menyetujui keinginan Jepang dengan syarat para pemuda yang dilatih militer itu berdiri sendiri tidak masuk dalam barisan Jepang. Itulah awal terbentuknya laskar yang diberi nama oleh Kiai Hasyim sebagai Laskar Hizbullah.
Laskar Hizbullah ini dibentuk pada November 1943 beberapa minggu setelah pembentukan tentara PETA (Pembela Tanah Air).
Baca Juga: Alasan Dibalik Tanggal 22 Oktober Dijadikan Hari Santri Nasional
Meski keputusannya tersebut banyak mendapat sindiran dari berbagai kalangan yang menyebut bahwa KH Hasyim Asy'ari tunduk kepada Jepang dengan mengikutsertakan para santri untuk dilatih secara militer oleh Jepang.
Namun disaat Bangsa Indonesia menghadapi agresi Belanda II, saat itulah semua pihak sadar bahwa para pemuda Indonesia melalui Laskar Hizbullah dan lain-lain sudah siap menghadapi perang dengan tentara sekutu bermodalkan pelatihan 'gratis' oleh tentara Jepang.
Pada 19 September 1945 banyak orang rela mati dalam peristiwa penyobekan bagian biru dari bendera Belanda di Hotel Yamato Surabaya.
Baca Juga: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Santri Nasional 22 Oktober 2022, Cocok Dibagikan ke Kerabat dan Teman Dekat
Setelah momen itu, kalangan santri merasa tentara asing akan datang dengan jumlah lebih banyak dan perang terbuka tak bisa dihindarkan.
Benar saja, Brigade 49 dari Divisi India Tentara Inggris pimpinan Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby datang dan berlabuh di Surabaya.
Kondisi Surabaya yang panas pada akhir Oktober 1945, membuat para kiai pun berkumpul dan berkomitmen penuh untuk terus berjuang bagi kemerdekaan bangsa Indonesia dari segala bentuk penjajahan.