Sebelum Tewas, Brigadir J sempat Kirim Pesan kepada Keluarga, Ungkap Kronologi Kejadian
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 18 Juli 2022 21:54 WIB
“Jadi percakapan terakhir di Balige, Sumatera Utara, dengan korban (Brigadir J) di Magelang,” ujar Kamaruddin.
Menurut Kamaruddin, Brigadir J berpesan kepada keluarganya bahwa setelah pukul 10.00, dirinya akan mengawal keluarga Ferdy Sambo sehingga meminta tidak menghubungi selama berdinas.
Baca Juga: Kenali Manfaat Labu Siam untuk Menu Pendamping saat Diet Sehat
“Jadi tidak etis seorang ajudan mengawal pimpinan masih WA (WhatsApp) dan telepon-telepon, jadi diminta 7 jam jangan diganggu dulu,” ujarnya.
Setelah 7 jam berlalu, orangtua Brigadir J mencoba menghubungi anaknya melalui sambungan telepon tetapi tidak bisa.
Saat mencoba berkomunikasi melalui pesan WA, ternyata sudah diblokir, termasuk nomor kakak dan adiknya. Begitu juga dengan grup WA keluarga.
Baca Juga: Ini Alasan Pendaftaran PSE Lingkup Privat ke Kominfo itu Penting
Akibat tidak bisa dihubungi, pihak keluarga khawatir dan mulai gelisah. Ditambah lagi terjadi pemblokiran dan peretasan semua ponsel keluarga, mulai dari ayah, ibu, kakak, dan adik Brigadir J selama kurang lebih sepekan.
“Artinya ada dugaan pembunuhan berencana, bagaimana caranya ponsel itu bisa dikuasai password-nya, berarti sebelum dia (Brigadir J) dibunuh ada dulu dugaan pemaksaan pembukaan password HP,” ucap Kamaruddin.
Menurutnya, percakapan terakhir tersebut menjadi dugaan bahwa insiden yang dialami Brigadir J terjadi di 2 lokasi, alternatif pertama dalam perjalanan antara Magelang-Jakarta dan rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.