Fakta atau Mitos Makan Telur Bisa Bisulan? Cek Kebenarannya di Sini
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 14 Oktober 2022 20:52 WIB
ORBITINDONESIA- Mungkin kita sering mendengar di masyarakat kebanyakan makan telur akan menimbulkan bisul.
Namun, benarkah hanya karena makan telur bisa menimbulkan bisul?
Cek penjelasan fakta atau mitos tentang makan telur bisa bisulan.
Baca Juga: Inilah Jam jam Paling Asyik Berhubungan Seks, Nomor 5 Paling Dicari
Hari Telur Sedunia diperingati di setiap tanggal 14 Oktober 2022, ahli gizi Ulva Rezatiara,S.Gz.,MPH dari Universitas Gadjah Mada menjelaskan fakta dan mitos tentang telur bisa menyebabkan bisul.
Mitos telur dan bisul
"Belum ada penelitian yang mendukung hal tersebut, sehingga anggapan kebanyakan telur akan menyebabkan bisulan adalah mitos," kata Ulva.
Kendati demikian, dia tidak menampik konsumsi telur pada orang yang alergi telur bisa menimbulkan reaksi seperti gatal-gatal dan bisul di kulit.
Baca Juga: No Bra Day, Simak Macam Ukuran Bra yang Ada di Indonesia, Jangan Salah Pilih
Bisul dapat timbul akibat kontak langsung dengan cairan bisul dari penderita bisul, kebersihan tubuh tidak terjaga, kekebalan tubuh lemah dan kebiasaan mencukur bulu atau rambut, kata dia.
Telur mentah
Telur tak cuma bisa disantap dalam keadaan matang, ada juga masyarakat yang terbiasa makan telur mentah seperti di Jepang.
Salah satu menu yang sering dimakan di Negeri Sakura adalah tamago kake gohan, di mana telur mentah diletakkan di atas nasi, kemudian dicampurkan dengan menambah sedikit kecap shoyu.
Baca Juga: Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan Ciri Alergi dengan Batuk dan Pilek Biasa
Menurut Ulva, telur mentah boleh saja dikonsumsi jika memang kualitasnya sudah terjamin.
Telur yang boleh dikonsumsi mentah adalah telur yang masih segar, bukan telur yang sudah lama disimpan, serta bersih.
"Dan telur sudah dalam keadaan pasteurisasi, telur sudah disterilisasi," jelas dia.
Bila kualitas telur tidak terjamin, ada risiko infeksi bakteri dan virus seperti salmonella, diare, keracunan, bahkan gangguan pada janin jika yang mengonsumsi telur mentah adalah ibu hamil.
Baca Juga: Bagi Penderita Diabetes Mulai Sekarang Modifikasi Gaya Hidup dengan Cara Ini
Cara mengolah
Dia menjelaskan kandungan gizi telur yang diolah memang sedikit berkurang dibandingkan telur mentah, tapi tidak jauh berbeda.
Oleh karena itu, dia menyarankan agar telur dikonsumsi dalam keadaan matang.
Cara pengolahannya tergantung dari selera tiap individu, entah itu direbus, dipanggang atau digoreng.
Baca Juga: Lagi Badan Pangan Singapura Tarik Produk Asal Indonesia, Apa Itu
Namun, dia menyarankan untuk memasak dengan api sedang agar kandungan gizi tidak banyak berkurang akibat proses pemanasan.
Putih telur
Bagi orang yang sedang menurunkan berat badan, ada kalanya putih telur menjadi bagian dari menu sehari-hari.
Menyantap putih telur boleh-boleh saja asal tidak berlebihan.
Baca Juga: Musim Hujan Telah Tiba, Waspada Banyak Penyakit Menular Apa sajakah itu?
Sebab, kelebihan konsumsi telur bisa menyebabkan konstipasi.
"Putih telur tidak mengandung cukup serat, kelebihan asupan protein yang dapat memperberat kinerja ginjal dan tidak menutup kemungkinan akan menyebabkan alergi," papar dia.
Sementara itu, mengonsumsi putih telur yang masih mentah secara berlebihan apat mengganggu penyerapan vitamin B7 karena adanya kandungan avidin pada telur mentah yang dapat mengikat vitamin B7.
Baca Juga: Musim Hujan Telah Tiba, Saatnya Jaga Daya Tahan Tubuh dengan Hal Ini
Kapan seseorang tidak boleh makan telur?
Menurut Ulva, telur tidak disarankan untuk orang yang alergi telur.
Sedangkan penderita diabetes, kolesterol tinggi, dan jantung disarankan untuk berkonsultasi dulu kepada dokter untuk mengetahui batasan aman konsumsi telur.
Sementara itu, konsumsi telur mentah tidak disarankan untuk orang dengan riwayat alergi telur dan memiliki system imun yang lemah, anak-anak, ibu hamil, lansia, juga orang yang sedang menderita penyakit kronis.
Baca Juga: Resep Lengkap Membuat Nasi Bakar Spesial Ayam Suwir yang Nikmat
"Karena telur mentah rentan terkontaminasi bakteri dan virus," katanya.
Bagi orang-orang yang alergi telur, masih ada sumber protein lain yang bisa dikonsumsi seperti daging, ikan, ayam dan susu serta produk olahannya.
Cara menyimpan telur yang baik
Ulva menjelaskan telur bisa disimpan di lemari pendingin atau kulkas untuk memperpanjang masa simpan dan mencegah kerusakan seperti pembusukan.
Sementara itu, telur yang disimpan di suhu ruangan hanya memiliki umur simpan 7-14 hari dan sangat rentan terhadap kerusakan.***