DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Fakta atau Mitos Kalau Bra Berkawat bisa Jadi Pemicu kanker? Cek Kebenerannya Menurut Dokter di Sini

image
fakta atau Mitos bra kwat pemicu kanker.

ORBITINDONESIA-  Hari Tanpa Bra jatuh pada 13 Oktober,  salah satu yang sering dipakai oleh sebagian wanita adalah bra berkawat.

Tahukah Anda? bra berkawat adalah bra yang terdapat kawat di bagian bawah dari cup penyokong payudara.

Umumnya bra berkawat dengan bentuk setengah lingkaran, sesuai dengan lengkungan payudara.

Baca Juga: No Bra Day, Simak Macam Ukuran Bra yang Ada di Indonesia, Jangan Salah Pilih

Ada isu di masyarakat kita jika pemakaian bra berkawat dapat memicu kanker, mitos atau fakta?

Simak penjelasannya menurut Dr. dr. Sonar Soni Panigoro, SpB(K)Onk, M.Epid, MARS. selaku spesialis bedah onkologi dari Universitas Indonesia.

"Pasti tidak ada pengaruhnya (antara bra kawat dan kanker payudara)," kata Sonar.

Baca Juga: Hari Ini Diperingati No Bra Day atau Hari Tanpa Pakai Bra Sedunia, Apa Tujuan, Sejarah, dan Siapa Pendirinya

Menurut Sonar dalam menyokong payudara dengan memakai bra berkawat adalah mitos belaka.

Dia menjelaskan tidak ada bukti yang membuktikan kebenaran dari mitos hubungan antara pemakaian bra kawat sehari-hari dan risiko kanker payudara pada si pemakai.

"(Bra) ada wire (kawat) enggak masalah, belum ada tulisan yang menjelaskan ada hubungannya (kawat dengan kanker payudara)," katanya.

Baca Juga: Angkatan Darat AS Sedang Kembangkan Bra Taktis untuk Tentara Wanitanya

Terkait dengan bra berkawat, Sonar menjelaskan bra dibuat untuk menyokong payudara agar lebih nyaman.

Anggapan bahwa pemakaian bra akan mengganggu sirkulasi darah ditepis olehnya karena bra sudah dibuat sedemikian rupa agar tidak menghambat aliran darah.

Ada bra yang lebih ketat, misalnya bra khusus untuk berolahraga, karena dibuat dengan tujuan menopang payudara saat bergerak aktif.

Baca Juga: Apa Alasan Seseorang Bisa Selingkuh? Ini Menurut Basis Neurosains Berkaitan dengan Kondisi Otaknya

Hingga saat ini pun belum ada bukti adanya hubungan antara tidak memakai bra dan kesehatan.

"Kalau dilepas lebih bagus enggak? Tidak ada hubungannya juga," katanya.

Sebagai informasi Hari Tanpa Bra diawali dari Breast Reconstruction Awareness (BRA) Day pada 2011 yang dicetuskan dokter bedah Mitchell Brown dari Kanada.

Baca Juga: Penting! Pasangan yang Belum Menikah, Inilah Cara Kenali Karakter untuk Cegah KDRT Menurut Psikolog

BRA Day dicetuskan untuk membantu perempuan memahami lebih dalam tentang rekonstruksi payudara setelah mastektomi dan kehidupan yang dijalani setelah mengalami kanker payudara.

Hari Tanpa Bra dibuat untuk menggalakkan kesadaran dan mendorong perempuan untuk aktif memeriksa payudaranya sendiri, memastikan mereka tahu apa saja ciri-ciri kanker payudara.***

Berita Terkait