Organisasi HAM Internasional Ingatkan Kondisi HAM yang Mengerikan di Arab Saudi
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 12 Oktober 2022 08:05 WIB
Abdullah al-Tarif, pemuda lain yang dieksekusi dalam eksekusi massal yang sama, disiksa. Penyiksaan menyebabkan kerusakan pada tulang belakang dan penyimpangan mata kirinya, dan bagian lain dari tubuhnya juga terluka.
Sejak Mohammed bin Salman menjadi pemimpin de facto Arab Saudi pada 2017, kerajaan tersebut telah menangkap ratusan aktivis, blogger, intelektual, dan lainnya karena aktivisme politik mereka.
Ini menunjukkan, hampir tidak ada toleransi terhadap perbedaan pendapat, bahkan dalam menghadapi kecaman internasional atas tindakan keras tersebut.
Baca Juga: Korean Vibes: Daebak! Drakor The Kings Affection telah Masuk Nominasi Emmy Internasional
Cendekiawan Muslim telah dieksekusi dan pegiat hak-hak perempuan telah ditempatkan di balik jeruji besi dan disiksa karena kebebasan berekspresi, berserikat, dan berkeyakinan terus ditolak oleh otoritas kerajaan.
Selama beberapa tahun terakhir, Riyadh juga telah mendefinisikan ulang undang-undang anti-terorismenya untuk menargetkan aktivisme.***