DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Organisasi HAM Internasional Ingatkan Kondisi HAM yang Mengerikan di Arab Saudi

image
Mohammed bin Salman, penguasa de facto Arab Saudi

ESOHR mengatakan, eksekusi di Arab Saudi bisa mencapai rekor tertinggi tahun ini karena jumlahnya meroket menjadi 120 pada paruh pertama tahun ini.

Organisasi HAM ini menunjuk pada kasus remaja Saudi, Mustafa al-Darwish, yang dieksekusi pada Juni 2021. Mustafa dipaksa menandatangani pengakuan di bawah ancaman pengadilan ulang.

Selain penyiksaan fisik, ESOHR telah mengamati pelaksanaan penyiksaan psikologis terhadap sejumlah tahanan, termasuk ancaman terhadap keluarga mereka.

Baca Juga: Chairul Tanjung: Kisah Anak Singkong Betawi yang Sukses Meraih Mimpi

Haider al-Leif, seorang pengunjuk rasa yang dieksekusi pada 23 April 2019, diancam jika tidak menandatangani pengakuan, istrinya akan dipanggil ke penjara untuk menceraikannya.

Menurut ESOHR, para tahanan menanggung tindakan brutal lainnya, seperti perampasan kontak dengan keluarga mereka dan penghinaan setiap hari.

Dalam banyak kasus, penyiksaan mengakibatkan cacat permanen, cedera, nyeri, koma dan kehilangan kesadaran. Para tahanan tidak diberikan hak untuk mendapatkan perawatan medis.

Pihak berwenang Saudi mengeksekusi dua pemuda dari wilayah Qatif di Provinsi Timur yang kaya minyak dan berpenduduk Syiah. Arab Saudi mengeksekusi atas tuduhan teror yang dibuat-buat.

Baca Juga: PSSI di Depan TGIPF : Kami Tak Bertanggung Jawab Soal Kanjuruhan

Laporan itu menambahkan, Munir al-Adam, seorang pemuda yang dieksekusi bersama dengan 36 pria lainnya pada 23 April 2019, kehilangan pendengarannya karena penyiksaan.

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait