Chaos Sri Lanka Tak Sedang Menuju Indonesia
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 16 Juli 2022 07:55 WIB
Seperti gula mengundang semut, pulau itu menjadi hidup dan mengundang siapa pun yang ingin merasakan manis hidup yang diakibatkan oleh perdagangan itu.
Kelak, etnis terbesar kedua yakni Tamil yang beragama Hindu yang datang mulai awal masehi di pulau itu, adalah bukti lain yang bukan mustahil karena pada pulau itu memang makin ramai.
Bahwa kedua etnis itu kemudian juga ramai datang dan tercatat ada di Nusantara, kenapa tidak tentang rasa ingin mencari sumber langsung? Sejarah mencatat bahwa Sri Lanka sangat dekat dengan keseharian Nusantara.
Sejak negara itu merdeka dari Inggris tahun 1947, dan menjadi bagian dari negara persemakmuran, gesekan dua etnis mulai terjadi. Setelah selalu terjadi saling serang secara terbuka selama lebih dari 20 tahun, pada 2009 pertikaian itu dapat dihentikan.
Baca Juga: Lowongan Pekerjaan PT BSI Terbaru, Terakhir 20 Juli 2022
Karena sebab catatan sejarahnya yang sangat panjang dan komplit, secara perlahan negara itu berubah menjadi negara tempat tujuan wisata paling menarik di dunia.
Sayang, pada 2019 bom yang membawa korban kembali terdengar setelah selama 10 tahun negara itu damai. Sialnya, itu dilanjutkan dengan pandemi. Jadwal pembayaran hutang pun terganggu dan ekonomi negara itu dalam siaga merah.
Luka lama yang belum terlalu kering dan mulai terbuka itu makin menganga atas dampak perang Rusia Ukraina. Komoditas dan BBM yang berdampak langsung pada rakyat itu telah melampaui titik tegang dan kini putus. Kerusuhan tak lagi dapat dihindari.
Resesi global yang sangat ditakuti oleh banyak negara itu telah mulai memakan korban. Seperti kisah para penjajah saat menuju Nusantara harus memangsa Lankadeepa, resesi global itu pun seolah semakin mendekati kita.
Baca Juga: Berapa Harga Tabung Gas Elpiji Subsidi 3 Kg Sekarang? Simak Keterangannya di Sini