Sihanoukville, Kota Wisata di Kamboja yang Dibangun oleh Para Gangster
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 25 September 2022 17:05 WIB
Para pekerja yang ada dikawasan itu pada umumnya berasal dari Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand. Para pekerja didatangkan lewat sindikat perdagangan manusia.
Mereka diiming imingi akan dapat gaji diatas USD 4000 per bulan. Padahal kenyataannya tidak. Yang beruntung bekerja di pusat hiburan seperti KTV, Cafe, Bar dan prostitusi. Itupun dapat bayaran USD 1000 per bulan.
Mengapa beruntung? karena nyawa tidak terancam. Tapi bagi mereka yang kerja di pusat data. Itu kecil kemungkinan bisa pulang hidup hidup.
Yang paling serius memburu sindikat ini adalah China. Tapi China pun tidak bisa serbu kawasan Chinatown di Sihanoukville. Karena kawasan itu legal.
China hanya bisa mendeteksi secara inteligent warganya yang terlibat dalam sindikat dan kemudian meminta agar pemerintah Kambodja mengekstradisi ke China.
Umumya para sindikat yang di ektradisi di hukum mati oleh China.
Saat sekarang sudah ada NGO seperti Global Anti-Scam Organization (GASO) yang berjuang untuk membela dan memulangkan para pekerja yang terjebak dalam human trafficking di Kambodia.
Baca Juga: Catat, Jadwal Liga Inggris Pekan ke 9, Ada Derdy London dan Manchester
Yang sedihnya kini ada banyak orang Indonesia yang terperangkap di sana.