Sihanoukville, Kota Wisata di Kamboja yang Dibangun oleh Para Gangster
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 25 September 2022 17:05 WIB
ORBITINDONESIA - Ini awal sejarah kota Sihanoukville. Sejak tahun 94 adanya operasi besar besarnya memburu gangster di China, para gangster hijrah ke Kamboja. Lambat namun pasti mereka membentuk komunitas tersendiri.
Tahun 2002 keberadaan mereka telah menyumbang setengah penerimaan pajak negara. Para gangster itu mendirikan resor wisata di Sihanoukville. Pertumbuhan wilayah ini sangat pesat.
Kalau anda berjalan di sepanjang Pantai Otres, tujuan wisata di Sihanoukville Kamboja, Anda akan terbuai oleh langit dan laut yang indah. Terasa berada di kawasan wisata berkelas.
Baca Juga: Mahsa Amini, Kematian Gadis Iran yang Dimanfaatkan Kontra Revolusi
Tapi ketika anda masuk ke kawasan Chinatown sekitar 200 meter dari kawasan wisata itu, keadaan akan lain. Sebuah kota dalam kota. Lebih dari 20 gedung tinggi bertebaran di kawasan ini. Ya ini sekilas kawasan komersial.
Tapi jangan buru buru berbaik sangka. Kemanapun anda pergi ada CCTV mengintai anda. Semua kamar hotel, KTV, apartement pasti dipantau lewat kamera. Pintu gerbang keluar dan masuk dijaga oleh petugas bersenjata laras panjang.
Semua fasilitas komersial hanya diperuntukan bagi penghuni kawasan. Di kawasan ini ada pusat data center untuk judi online dan beragam konten penipuan berkedok game online, situs porno dan hacker, macam macam, termasuk bitcoint.
Pusat data itu terhubung dengan jutaan situs dengan DNS yang terdaftar di berbagai negara. Target mereka adalah penikmat dunia maya di seluruh dunia, terutama di China daratan dan Indonesia.
Baca Juga: 6 Cara Menggunakan Kompor Listrik dengan Aman di Rumah
Sindikat ini juga terhubung dengan gangster lokal di Indonesia, Thailand, Filipina, China dan Malaysia. Sehingga memudahkan pelarian uang lewat bank digital antar rekening. Umumnya uang itu disembunyikan di San Marino dan Budapes.