Mahsa Amini, Kematian Gadis Iran yang Dimanfaatkan Kontra Revolusi
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 25 September 2022 11:31 WIB
Aktivis HAM sedunia ngakak. Kematian Mahsa menjadi trending topik di Twitter dunia, dengan isu; Mahsa korban jiwa kesekian akibat pemaksaan jilbab di Iran.
Saking viralnya berita kematian Mahsa ini yang memicu kemarahan rakyat dan protes keras kepada kepolisian Iran, Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi langsung memerintahkan melakukan investigasi dan membentuk tim khusus untuk itu.
Pihak kepolisian langsung menyerahkan semua rekaman CCTV kepada tim investigasi yang kemudian dipublis ke publik tanpa disembunyikan.
Baca Juga: Catat, Jadwal Liga Inggris Pekan ke 9, Ada Derdy London dan Manchester
Terlihat dari rekaman tersebut, Mahsa memasuki kantor dan duduk di ruang kelas pengarahan. Tidak lama, ia kemudian mendekati seorang petugas, dan terlihat seperti menyampaikan protes.
Saat hendak ditinggal pergi oleh petugas wanita tersebut, tiba-tiba Mahsa memegangi kepala, dan juga tampak memegang dadanya, lalu kemudian terjatuh. Dengan tubuh tergeletak dan didapati tidak sadarkan diri, diapun dilarikan ke rumah sakit.
Pada Sabtu, 17 September 2022, pada siang hari, rincian dan penyebab kematian Mahsa Amini terungkap. Hasil penyelidikan forensik menyebutkan penyebab kematiannya adalah serangan jantung.
Pada CT scan otak, disebutkan dia mengalami gejala hidrosefalus (penumpukan cairan di rongga otak sehingga meningkatkan tekanan pada otak) sebagai komplikasi dari serangan jantung yang merenggut nyawanya.
Pada usia lima tahun, dia pernah menjalani operasi tumor otak dan menderita epilepsi dan diabetes tipe 1. Dari riwayat medisnya juga disebutkan Mahsa mengalami kelainan jantung.