Mahsa Amini, Kematian Gadis Iran yang Dimanfaatkan Kontra Revolusi
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 25 September 2022 11:31 WIB
ORBITINDONESIA – Kematian Mahsa Amini, seorang gadis asal Iran, telah dimanfaatkan oleh media mainstream internasional yang kemudian dinukil oleh sejumlah media nasional di tanah air sebagai bentuk serangan terhadap sistem yang diaplikasikan di negara Islam itu.
Disebutkan Mahsa Amini, gadis Iran berusia 22 tahun yang sedang berkunjung ke Tehran dari kampung halamannya di Sanandaj Kurdistan, ditahan polisi akhlak karena tidak mengenakan hijab dengan baik.
Mahsa Amini pun dibawa ke kantor untuk mendapat bimbingan sebagaimana prosedur atas pelanggaran moral. Dikatakan kepadanya, tidak ada kesalahan yang berarti, hanya saja harus menghadiri kelas pengarahan tentang jilbab selama 40 menit.
Baca Juga: 6 Cara Menggunakan Kompor Listrik dengan Aman di Rumah
Namun hanya berselang beberapa lama, yang keluar dari kantor itu Mahsa yang sudah mendapat bantuan pernafasan dan dilarikan ke rumah sakit.
Beberapa lama mendapat bantuan medis di rumah sakit, namun sayang nyawanya tidak tertolong, Mahsa dinyatakan meninggal dunia.
Dari kejadian ini, beredarlah berita yang simpang siur, tanpa sumber dan di-blow up secara massif, bahwa penyebab kematian Mahsa adalah disiksa aparat kepolisian saat diinterogasi.
Ada media yang menyebut, Mahsa disiksa dipenjara. Ada yang menyebut batok kepala Mahsa retak akibat pemukulan, dengan bukti foto Mahsa dengan telinga mengeluarkan darah saat terbaring di rumah sakit.
Sementara, pihak rumah sakit dan kepolisian saat itu menyatakan penyebab kematian Mahsa adalah serangan jantung.