Syaefudin Simon: Dr. (HC) M Habib Chirzin, Sang Midas
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 24 September 2022 17:25 WIB
Tapi kondisi itu berubah. Fakultas Filsafat, cerita Habib, memberi surat. Isinya, mohon Habib menyelesaikan sarjana filsafatnya agar Fakultas bangga mewisuda Habib sebagai sarjana filsafat. Pak Darmarjati Supajar, dosen senior Filsafat, bahkan menemui Habib.
"Mas Habib tolonglah diwisuda sebagai sarjana Fakultas Filsafat. Ini bukan untuk kepentingan Habib. Tapi untuk kepentingan dan marwah Fakultas Filsafat.
Fakultas Filsafat akan terangkat derajatnya di Indonesia, bahkan dunia internasional, jika mempunyai alumnus seperti Habib. Tolonglah buat satu atau dua lembar karya tulis sebagai persyaratan skripsi.
Jika Habib tidak punya waktu untuk menuliskannya, relakan Fakultas menulis catatan aktivitas dan kutipan pidato Habib di dunia. Itu cukup sebagai skripsi kesarjanaan filsafat Habib," pinta Pak Damar.
Habib terdiam. Tak sanggup menolak permintaan Pak Damar. Akhirnya Habib pun diwisuda sebagai sarjana Filsafat UGM.
Celakanya, kata Habib, gelar Drs itu oleh koleganya di luar negeri dikira Dr. Jadilah Habib kemudian bergelar "Doktor" di luar negeri.
Jika kemudian UIN Yogya menganugerahi gelar Dr. HC, rasanya itu sudah terlambat. Tapi Habib yang ramah dan mengalah demi orang lain, tampaknya tak sanggup untuk menolak penganugerahan tersebut.
Baca Juga: MotoGP Jepang 2022, Cuaca Tidak Bersahabat, Latihan Bebas Ketiga Dibatalkan, Kualifkasi Mundur
Walhasil, secara formal Habib kini sah bergelar Doktor. Dunia niscaya memahami kenapa Habib mendapat gelar Doktor HC seperti halnya ketika almarhum Soedjatmoko, mantan Rektor Universitas PBB, mendapat gelar Doktor HC.