Studi Harvard Business Review: Orang yang Paling Disegani Bukan yang Paling Banyak Bicara
- Penulis : Mila Karmila
- Selasa, 05 Agustus 2025 06:57 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Sebuah studi dari Harvard Business Review menunjukkan bahwa kepercayaan sosial terhadap seseorang lebih ditentukan oleh kehadiran dan kejelasan sikap, bukan jumlah kata atau banyaknya pencapaian.
Artinya, tindakan-tindakan kecil sehari-hari punya dampak sosial yang jauh lebih besar dari yang kita kira.
Ada satu orang di lingkungan kerja yang tidak pernah cari muka, tapi selalu dilibatkan dalam keputusan penting. Di tongkrongan, dia tidak suka banyak omong, tapi kalau dia bicara, semua diam. Di keluarga, dia bukan yang cerewet, tapi semua menghormatinya.
Baca Juga: Rektor Universitas Indonesia, Heri Hermansyah: Jadilah Alumni yang Unggul Berpengaruh di Masyarakat
Apa rahasianya? Bukan status. Bukan pencapaian. Tapi kebiasaan kecil yang dibentuk secara konsisten. Tindakan-tindakan ini tidak butuh modal besar. Tapi efek sosialnya sangat panjang.
Berikut tujuh tindakan sederhana yang bisa bikin kamu disegani bukan karena kamu keras, tapi karena kamu jelas.
1. Tatap mata saat mendengarkan, bukan saat bicara
Baca Juga: Orasi Denny JA: Mengapa Nabi Muhammad Figur Paling Berpengaruh dalam Sejarah?
Kristi Hedges dalam The Power of Presence menekankan bahwa kekuatan kehadiran justru terletak pada bagaimana kamu menyimak. Saat kamu menatap mata lawan bicara sambil mendengarkan, kamu sedang memberi mereka ruang untuk merasa penting. Orang yang mampu membuat orang lain merasa penting tanpa banyak bicara adalah orang yang selalu dicari.
2. Sisipkan jeda sebelum menjawab
Susan Cain dalam Quiet menulis bahwa orang yang berhenti sejenak sebelum menjawab menunjukkan bahwa ia memproses, bukan sekadar membalas. Itu memberi kesan bahwa kamu tidak reaktif. Dan dalam lingkungan sosial, ketenangan sering lebih dihargai dibanding kecepatan. Jeda itu kecil, tapi efeknya besar: kamu dianggap punya kualitas kepemimpinan.
Baca Juga: Psikolog Teresa Indira Andani Ingatkan Perlunya Menjaga Batasan Pribadi Saat Bertemu Idola
3. Berdiri dan duduk dengan tenang, tidak terburu-buru
Penelitian dalam The Definitive Book of Body Language menunjukkan bahwa gerakan tubuh yang stabil dan tidak tergesa memberi kesan otoritatif. Kamu tidak harus selalu bicara tegas. Cukup melangkah pelan, duduk dengan punggung tegak, dan tidak menggerakkan tangan sembarangan. Ketika kamu mengendalikan tubuhmu, kamu terlihat mengendalikan ruang.
4. Hindari menceritakan orang lain tanpa diminta
Baca Juga: Bupati Temanggung Agus Setyawan Siapkan Hadiah dari Kantong Pribadi Bagi Tanaman Cabai Produktif
Dalam Thinking in Bets, Annie Duke menjelaskan bahwa orang yang terlalu sering berasumsi atau menganalisis hidup orang lain kehilangan kredibilitas. Saat kamu menahan diri untuk tidak membahas orang lain dalam percakapan santai, kamu membangun reputasi sebagai orang yang bisa dipercaya. Kepercayaan adalah batu pertama dari rasa hormat.
5. Ajukan satu pertanyaan cerdas di setiap percakapan penting
Susan Cain menyebut bahwa orang yang introvert unggul bukan karena mereka pendiam, tapi karena mereka tahu kapan dan apa yang perlu ditanyakan. Kamu tidak perlu mendominasi pembicaraan. Cukup satu pertanyaan yang menunjukkan bahwa kamu memperhatikan. Itu membuatmu terlihat tajam, peduli, dan layak diajak diskusi.
6. Jangan menyela, tapi catat lalu balas di akhir
Sikap ini sering dilupakan di era cepat dan impulsif. Tapi dalam lingkungan yang matang, kemampuan menahan komentar dan memilih waktu yang tepat sangat dihormati. Catat poin lawan bicara dalam kepala. Biarkan mereka selesai. Baru kamu masuk. Itu sinyal: kamu bukan hanya punya opini, kamu juga tahu etika berdiskusi.
7. Konsisten hadir lebih awal lima menit
Terdengar sepele. Tapi seperti ditulis oleh Angela Duckworth dalam Grit, kehadiran tepat waktu menunjukkan dedikasi, bukan hanya kedisiplinan. Hadir lima menit lebih awal dalam pertemuan, kelas, atau janji adalah bentuk miniatur dari keseriusan hidupmu. Dan orang-orang menghormati mereka yang terlihat serius tapi tidak sok sibuk.
Yang membuatmu disegani bukan seberapa banyak kamu memengaruhi orang. Tapi seberapa stabil kamu hadir di hadapan mereka. Tindakan kecil, diulang dengan konsisten, akan menciptakan citra yang tidak bisa dibangun oleh kata-kata.
Dan ketika kamu tidak perlu bicara keras untuk didengar, itulah saatnya kamu benar-benar punya pengaruh. Kalau kamu merasa tindakan-tindakan kecil ini layak dicoba mulai minggu ini, tulis di kolom komentar: “Saya mulai dari poin ke…”
Dan jika kamu punya teman yang selalu merasa tidak dianggap meski banyak bicara, kirimkan tulisan ini sekarang juga. Bisa jadi ini yang dia butuhkan.***