Politikus Senior Nurdin Halid Tegaskan Isu Munaslub Golkar adalah Hoaks
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Jumat, 01 Agustus 2025 19:15 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Politikus senior Partai Golkar sekaligus Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Nurdin Halid membantah rencana munaslub partai berlambang pohon beringin itu untuk mengganti Ketua Umum Bahlil Lahaladia.
"Isu Munaslub Golkar itu hoaks. Itu isu murahan yang tidak perlu direspons," kata Nurdin Halid dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 1 Agustus 2025.
Menurut Nurdin Halid, isu munaslub itu murahan karena tidak relevan dan hanya halusinasi segelintir orang yang frustrasi dan ingin berkuasa.
Baca Juga: Sekjen Partai Golkar Muhammad Sarmuji: Tak Ada Dasar Konstitusional untuk Memakzulkan Wapres Gibran
"Isu munaslub itu dikembangkan oleh orang-orang frustrasi yang mencoba kasak- kusuk untuk meraih kekuasaan," ujarnya.
Nurdin menyebut ada pihak-pihak yang sengaja merongrong soliditas dan reputasi Partai Golkar untuk kepentingan tertentu, seraya memperingatkan bahwa upaya provokasi yang tidak berdasar, apalagi yang berkaitan dengan institusi politik strategis seperti Golkar, bisa berujung pada konsekuensi serius.
"Hati-hati, jangan sampai niat jahat Anda justru berbalik merugikan diri sendiri. Golkar tidak akan membiarkan upaya pelemahan ini terus berlanjut," kata Nurdin
Baca Juga: Bahlil Lahadalia: DPP Partai Golkar Dukung Penuh Keputusan Musda XI Jawa Timur
Dia mengatakan hal seperti itu harus diwaspadai. Karena ada pihak yang punya agenda ingin merusak kesolidan Golkar dan menyebut gerakan seperti itu tentu sangat berbahaya bagi partai.
Di mata Nurdin Halid, tidak ada alasan sedikit pun untuk menggelar munaslub.
Sejauh ini, tegas Nurdin, kepemimpinan Bahlil Lahaladia di Partai Golkar tetap kokoh. Konsolidasi juga terus berjalan dari pusat hingga daerah di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Muhammad Sarmuji: Golkar Dukung Penghentian Sementara Tambang Nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya
"Alasan yang dikemukakan para penyebar isu munaslub itu mengada-ada. Golkar sangat solid di bawah kepemimpinan Ketua Umum Bahlil. Konsolidasi partai terus bergerak dinamis. Program-program partai juga berjalan baik," ujarnya.
Soliditas yang terbangun itu, menurut Nurdin Halid, menjadi modal kuat bagi Partai Golkar untuk fokus bekerja mendukung dan menjalankan berbagai program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Suasana dan kondisi Partai Golkar yang solid membuat seluruh kader Partai Golkar di pusat dan daerah fokus mendukung dan melaksanakan berbagai program strategis pemerintahan Prabowo – Gibran. Bukan hanya kader Golkar yang di eksekutif seperti menteri, gubernur, bupati, dan walikota. Tetapi juga para kader Golkar yang duduk di legislatif di semua tingkatan. Semua solid bekerja untuk menyukseskan program-program strategis Presiden Prabowo,” jelas Nurdin.
Baca Juga: Mukhammad Misbakhun: SOKSI Diharapkan Jadi Bagian Dukung Kemenangan Golkar di Pemilu 2029
Nurdin Halid justru mengaku heran pihak-pihak yang menyoroti kepemimpinan Bahlil sebagai Menteri ESDM. Nurdin menilai, Bahlil justru telah melakukan transformasi melalui berbagai terobosan di kementerian ESDM maupun sebagai Ketua Satgas Program Hilirisasi.
Berbagai terobosan Bahlil, kata Nurdin, tentu menimbulkan dinamika karena menghadapi berbagai tantangan di lapangan.
“Ingat bahwa Kementerian ESDM yang mengurus energi adalah salah satu kementerian vital di sebuah negara, seperti halnya kementerian pertanian yang mengurus pangan. Presiden Prabowo ternyata bukan hanya mempercayakan Kementerian ESDM kepada Pak Bahlil, tetapi juga program yang sangat strategis, yaitu ketua Satgas Program Hilirisasi sumber daya alam yang sudah lama dicita-citakan Pak Prabowo,” kata Nurdin.
Baca Juga: Ahmed Zaki Iskandar Siap Calonkan Diri Jadi Ketua DPD Golkar Jakarta
Ia lantas mengungkapkan fakta terbaru tentang Bahlil yang dipanggil khusus Presiden Prabowo ke Istana, Senin sore, 28 Juli 2025untuk membahas dua isu penting yaitu membahas target produksi minyak dan strategi mendulang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) untuk mencapai target APBN.
Selain Bahlil, pertemuan khusus dengan Presiden selama 3,5 jam itu hanya dihadiri Menteri Luar Negeri Sugiono hingga Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi. Pertemuan 3,5 jam itu juga membahas rencana impor energi dari Amerika Serikat (AS) usai kesepakatan tarif impor turun dari 32 persen menjadi 19 persen.
Berdasarkan kesepakatan, Indonesia berencana mengimpor bahan bakar minyak (BBM), crude oil, dan LPG dari AS sebesar 15 miliar dollar AS. Sebagai konsekuensi, impor minyak dari Timur Tengah dan Asia akan berkurang.
Baca Juga: Ahmed Zaki Iskandar Kembali Pimpin Golkar Jakarta
Hal tersebut, kata Nurdin, menunjukkan Bahlil dipercaya karena tegak lurus dengan Astacita Presiden Prabowo. Semua program strategis terkait energi dan hilirisasi dieksekusi dengan baik oleh Bahlil, termasuk rencana pembelian BBM, crude oil, dan LPG dari AS senilai 15 miliar dollar AS.
“Sulit dipahami bagaimana mungkin menteri kepercayaan Presiden seperti Pak Bahlil kemudian diisukan Istana mendukung munaslub menggantkan Pak Bahlil,” tuturnya.***