DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Polda Bali: Warga Negara Rusia dan Pegawai Imigrasi Diduga Peras Puluhan Korban

image
Pelaku penganiaya dan pemerasan dihadirkan dalam konferensi pers di Polda Bali, Jumat 1 Agustus 2025. (ANTARA)

ORBITINDONESIA.COM - Kepolisian Daerah (Polda) Bali menyebutkan dua warga negara Rusia dan dua pegawai Imigrasi diduga memeras dan mengancaman puluhan korban WNA yang sedang berlibur di Bali.

Kapolda Bali Inspektur Jenderal Polisi Daniel Adityajaya di Denpasar, Jumat, 1 Agustus 2025 mengatakan, dugaan pemerasan tersebut berdasarkan hasil penyidikan tindak pidana berbasis ilmiah serta pengakuan dari empat pelaku EE (24 tahun) asal Jakarta dan YBP (24 tahun) asal Magelang serta dua WNA Rusia, Iurii Vithcenko (30 tahun) dan Ilia Shkutov (32 tahun).

"Sesuai pengakuan serta analisa ITE yang secara Scientific Crime Investigation diperoleh 27 tempat kejadian perkara yang masih proses pendalaman," kata Daniel didampingi Dirreskrimum Kombes I Gede Adhi Mulyawarman dan pejabat Polda Bali.

Baca Juga: Silmy Karim: Realisasi Anggaran Ditjen Imigrasi 2024 Capai 96,88 Persen

Menurut Daniel, sebagian besar korban pemerasan tersebut ialah WNA dan sudah kembali ke negara asalnya. Pemerasan itu berlangsung sejak Januari hingga Juli 2025.

Lokasi pemerasan tersebut di Denpasar, Badung, dan Gianyar. Jumlah tersebut pun bisa jadi lebih banyak karena penyelidikan masih tetap berlanjut.

Empat pelaku tersebut berbagi peran. Dua WNA Rusia bertugas untuk mencari korban, sedangkan dua pegawai Imigrasi mengancam berupa ditangkap atau dideportasi jika tidak memenuhi permintaan pelaku.

Baca Juga: Imigrasi Soekarno-Hatta Fasilitasi Kepulangan WNI dari Myanmar

"Mereka melakukan pemerasan dengan penculikan dan penganiayaan, serta mengancam akan membawa korban ke kantor Imigrasi dan dideportasi," kata Kapolda Bali.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Bali Kombes  I Gede Adhi Mulyawarman mengatakan, dua WNA Rusia tersebut awalnya berkenalan dengan dua pegawai Imigrasi.

Lalu, mereka bekerja sama dengan pegawai Imigrasi untuk memberikan data-data WNA yang bisa diperas.

Baca Juga: Petugas Dilengkapi Bodycam, Sekretaris Ditjen Imigrasi Sandi Andaryadi: Transpransi, Akuntabilitas, dan Perlindungan

"Mereka meminta bantuan untuk mencari orang-orang yang diduga merugikan kelompok mereka," katanya.

Halaman:
Sumber: antara

Berita Terkait