UNRWA Kecam Rencana Israel Usir Warga Palestina di Gaza ke Selatan Kota Rafah
- Penulis : M. Ulil Albab
- Sabtu, 12 Juli 2025 04:12 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) pada Jumat, 11 Juli 2025 mengecam rencana Israel memindahkan paksa warga Palestina dari Gaza ke wilayah selatan Kota Rafah.
UNRWA memperingatkan, langkah tersebut dapat berujung pada 'kamp konsentrasi besar-besaran, serta memperburuk krisis kemanusiaan di daerah kantung Palestina itu.
Direktur Komunikasi UNRWA Juliette Touma, mengatakan pada Al Jazeera English bahwa pihaknya “dengan tegas menolak segala bentuk pemindahan paksa terhadap penduduk manapun.”
Baca Juga: UNRWA: Blokade Israel Merusak Secara Permanen Kehidupan Warga Palestina di Jalur Gaza
"Jika itu terjadi, hal itu akan membuat puluhan ribu orang yang telah berulang kali mengungsi selama perang saat ini, dan juga selama beberapa generasi, lebih jauh ke selatan dan dari sana menuju ketidakpastian,” kata Touma.
Dia mengatakan bahwa hal yang seharusnya menjadi fokus saat ini adalah mencapai gencatan senjata serta mengizinkan UNRWA mendistribusikan lebih banyak pasokan bantuan yang dibutuhkan untuk mengurangi penderitaan warga Gaza.
Touma menjelaskan saat ini UNRWA memiliki lebih dari 6.000 truk di Mesir dan Yordania bermuatan obat-obatan yang akan segera kedaluwarsa, makanan yang juga akan rusak, serta perlengkapan kebersihan.
Baca Juga: Philippe Lazzarini: Lebih dari 310 Staf UNRWA Tewas di Gaza Akibat Gempuran Militer Israel
"Yang kami butuhkan adalah diakhirinya pengepungan, tercapainya gencatan senjata, membolehkan UNRWA dan organisasi PBB melakukan pekerjaan kami," tambahnya.
Sebelumnya, PBB telah memperingatkan tentang berlanjutnya pengungsian massal di Jalur Gaza dan bahwa lebih dari 700.000 orang telah mengungsi sejak berakhirnya gencatan senjata pada Maret.
Selain itu, kepala pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan ia telah menginstruksikan tentara untuk menyiapkan rencana relokasi semua warga Palestina ke tempat yang disebutnya "kota kemanusiaan" di atas reruntuhan Rafah di Gaza selatan.***